Demo AWK
Pagi Ini Perguruan Sandhi Murti Lapor Balik AWK ke Polda Bali
Jumat (30/10/2020), Perguruan Sandhi Murti bersama kuasa hukumnya melaporkan balik AWK
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jumat (30/10/2020), Perguruan Sandhi Murti bersama kuasa hukumnya melaporkan balik anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Wedasteraputra Suyasa alias AWK ke Kepolisian Daerah (Polda) Bali.
"Ya betul, pukul 09.00 Wita ke Polda Bali, rekan media bisa hadir," kata Kuasa Hukum I Nengah Yasa Adi Susanto saat dikonfirmasi Tribun Bali terkait pelaporan, pagi ini.
Sementara itu, Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Harta menuturkan, AWK bakal dilaporkan mengenai pelecehan terhadap keyakinan pujaan orang Bali atau penistaan terhadap agama.
Selain Adi Susanto, Perguruan Sandhi Murti juga didampingi Kuasa Hukum Anak Agung Ngurah Mayun Wahyudi.
Baca juga: Kritikan Komentator Indonesia Terhadap Shin Tae-yong Disoroti Media Korsel
Baca juga: Hotman Paris Ungkap Keprihatinannya Saat Kunjungi Kuta Bali, Beberkan Fakta Pilu Ini
Baca juga: 5 Zodiak Ini Dikenal Paling Anti Drama, Percaya Akan Diri Sendiri Saat Menyelesaikan Masalah Apapun
Selain melaporkan balik, Ngurah Harta juga bakal mempertanyakan laporan pihaknya kepada AWK yang terdahulu.
Laporan terdahulu itu di antaranya penganiayaan terhadap ajudannya, penistaan terhadap pendeta Hindu atau sulinggih di Bali dan mengaburkan sejarah karena AWK mengaku sebagai raja Majapahit.
Di sisi lain, sampai saat ini Ngurah Harta mengaku belum tahu mengenai laporan AWK yang disangkakan kepadanya.
"Makanya kita ingin menunggu bagaimana respon polisi AWK melapor. Agresif kah polisinya, kalau kita melapor ngapain endak agresif," jelas Ngurah Harta.
Selain bakal melaporkan balik AWK ke Poda Bali, Ngurah Harta memastikan bahwa pihaknya akan kembali melakukan demonstrasi di Kantor DPD RI Perwakilan Bali.
"Hari Senin kita mau turun demo lagi dengan lebih banyak orang," jelasnya.
Menurutnya, dalam aksi kali ini bakal lebih banyak melibatkan orang dengan estimasi massa sekitar 100 orang lebih.
Massa yang dihadirkan lebih banyak sebab terdapat massa aksi dari Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang akan ikut.
"Ada 48 desa adat di Nusa Penida, turun semua," jelasnya.
Sementara itu, Nengah Jana asal Banjar Antap, Dusun Dungkap Dua, Desa Bantukandik, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung mengaku sangat kecewa dengan pernyataan AWK.