Toni Kroos Bantah Liga Super Eropa, Sebut FIFA dan UEFA Perlakukan Pesepak Bola Seperti Boneka

TRIBUN-BALI.COM - Gelandang Real Madrid, Toni Kroos, mengecam rencana pembentukan Liga Super Eropa oleh FIFA dan UEFA karena menurutnya hanya membuat pemain seperti boneka.

Toni Kroos menuduh FIFA dan UEFA memperlakukan para pesepak bola layaknya boneka dengan merencanakan untuk membuat kompetisi baru bernama Liga Super Eropa.

Liga Super Eropa direncanakan digelar pada 2022 untuk menggantikan Liga Champions.

Rencananya, kompetisi tersebut akan berisikan 16 sampai 18 tim top Eropa.

Namun, banyak pihak yang vokal menolak pembentukan Liga Super Eropa karena diyakini bakal mematikan pamor Liga-liga domestik di Eropa.

Baca juga: Proyek Messi Indonesia, Egy Maulana Berjalan Tak Sesuai Harapan, Lechia Gdansk Diminta Hentikan

Salah satu penolakan datang dari Toni Kroos yang menyebut kompetisi tersebut hanya akan membuat pesepak bola seperti boneka.

Menurutnya, fisik para pemain bakal terkuras habis lantaran jadwal pertandingan akan semakin padat dengan hadirnya kompetisi itu.

Sementara, pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kompetisi tersebut akan meraup banyak keuntungan dari sponsor.

"Dengan penemuan semua hal baru ini, kami tampaknya hanya menjadi boneka FIFA dan UEFA," katanya," kata Kroos seperti dilansir Tribun Bali dari BolaSport.com dilansir Goal International.

"Kompetisi ini diciptakan untuk mengambil segalanya dari setiap pemain secara fisik dan untuk menyedot uang sebanyak mungkin."

"Ketika hal-hal tertentu berjalan dengan baik, sebaiknya biarkan saja," tutur pemain berusia 30 tahun itu.

Baca juga: Penyebab Timnas U-19 Indonesia Selalu Disiplin

Toni Kroos saat ini tengah bersiap untuk membela timnas Jerman di ajang UEFA Nations League.

Timnas Jerman bakal berhadapan dengan timnas Ukraina pada matchday kelima Grup H UEFA Nations League di Red Bull Arena, Sabtu (14/11/2020) waktu setempat atau Minggu pukul 02.45 WIB. (*)

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Kecam Liga Super Eropa, Toni Kroos: FIFA dan UEFA Perlakukan Kami Seperti Boneka