Anggota TNI Berpangkat Kolonel Jadi Korban Begal Saat Bersepeda, Sempat Melawan & Ini Ciri Pelaku

Kasus pembegalan dengan menyasar para pesepeda alias gowes kembali terjadi. Pada Sabtu (14/11/2020) pagi, seorang anggota TNI berpangkat Kolonel

Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Prima
Ilustrasi kasus penjambretan. 

Menurutnya, pelaku beraksi dengan cepat.

Saat peristiwa terjadi, kawasan tersebut ramai dilintasi oleh para pesepeda.

"Ya orang gowes pagi-pagi terus di jambret di tarik handphonenya gitu. Pelaku Dua orang bawa motor," jelasnya. 

Warga saat melintasi spanduk himbauan tindak kejahatan yang bertuliskan Waspada Jambret & Begal yang terpasang di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020). Tingginya angka penjambretan terhadap pesepeda dan pejalan kaki di kawasan sudirman membuat petugas kepolisian memasang beberapa spanduk untuk memberikan himbauan kepada pada pengguna jalan.
Warga saat melintasi spanduk himbauan tindak kejahatan yang bertuliskan Waspada Jambret & Begal yang terpasang di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020). Tingginya angka penjambretan terhadap pesepeda dan pejalan kaki di kawasan sudirman membuat petugas kepolisian memasang beberapa spanduk untuk memberikan himbauan kepada pada pengguna jalan. (Tribunnews/Jeprima)

Adapun saat ini pihaknya mengaku sedang melakukan penyelidikan terkait aksi penjambretan yang menimpa anggota TNI tersebut saat sedang bersepeda. 

"Masih kita lidik," pungkasnya.

Bukan yang pertama

Beberapa waktu lalu, seorang anggota TNI Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko nyaris menjadi korban begal.

Peristiwa itu terjadi saat dirinya bersepeda di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2020) pagi.

Kini polisi sudah mengidentifikasi pelaku yang diduga berjumlah empat orang dengan dua sepeda motor saling berboncengan.

"Kita sudah identifikasi pelakunya ada empat orang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (4/11/2020).

Yusri menegaskan, polisi sudah memerika video rekaman CCTV, baik sebelum dan sesudah kejadian guna menganalisa perana masing-masing pelaku dalam aksi kriminal tersebut.

Dua pelaku yang berboncengan satu motor bertugas memepet korban.

Adapun dua pelaku lainnya yang juga berboncengan berupaya merampas barang korban.

"Karena saat itu korban menaruh HP-nya di setir (setang sepeda, red). Sehingga korban terjatuh, tangannya patah," katanya.

Hingga kini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap empat pelaku tersebut, termasuk juga beberapa pelaku begal pesepeda lainnya yang beraksi di Jakarta.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved