Digelar di Denpasar, Indonesia dan Iran Berbagi Pengalaman Praktik Implementasi Kota Layak Anak
Pemerintah Indonesia dan Iran memperkuat kerjasama di bidang perlindungan anak.
Penulis: Noviana Windri | Editor: Wema Satya Dinata
Dalam kesempatan itu, ia secara khusus memberi apresiasi kepada Pemprov Bali dan Kota Denpasar atas komitmen yang ditunjukkan dalam pemenuhan hak bagi anak.
Hal senada disampaikan Wapres Iran Masoumeh Ebtekar.
Ia menyambut baik kerjasama yang dibangun kedua negara di bidang perlindungan perempuan dan anak.
Ebtekar berharap kerjasama yang dibangun mampu meningkatkan kesejahteraan dan pemenuhan hak bagi perempuan dan anak di kedua negara.
Pada bagian lain, ia menyinggung tentang pandemi Covid-19 yang menjadi kendala dan tantangan baru dalam upaya pemenuhan hak perempuan dan anak.
Ia menyebut, pandemi yang melanda hampir seluruh negara ini menimbulkan sejumlah masalah antara lain naiknya angka kemiskinan dan pengangguran yang dampaknya sangat dirasakan oleh perempuan dan anak-anak.
Selain Covid-19, sejumlah negara termasuk Iran juga masih harus menghadapi persoalan lain seperti perang, terorisme hingga perdagangan anak.
Kendati menghadapi tantangan yang berat, ia mengajak semua pihak menyatukan tekad dan komitmen dalam memberi perhatian bagi perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Menurutnya, kerjasama yang dibangun pemerintah Indonesia dan Iran merupakan langkah politik yang baik untuk mewujudkan lebih banyak lagi kota layak anak di seluruh dunia.
Sementara itu Wagub Cok Ace menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan lintas negara ini.
Meski dilaksanakan secara virtual, ia berharap seluruh peserta dapat mengikuti dengan baik dan memetik manfaat dari pertemuan ini.
Lebih jauh Guru Besar ISI Denpasar ini menerangkan, perlindungan terhadap perempuan dan anak sejalan dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang dijabarkan dalam Misi ke-20 yaitu ‘Mewujudkan kehidupan Krama Bali yang demokratis dan berkeadilan dengan memperkuat budaya hukum, budaya politik dan kesetaraan gender dengan memperhatikan nilai-nilai budaya Bali’.
Menurutnya perlindungan serta pemenuhan hak bagi anak adalah hal yang sangat penting karena mereka adalah penerus perjuangan bangsa.
Meskipun berbagai upaya perlindungan telah dilakukan, namun hingga saat ini ia menyebut masih ada kasus kekerasan yang menimpa anak-anak yang berpengaruh negatif bagi tumbuh kembang mereka.
Pemprov Bali, kata Cok Ace, terus memperkuat komitmen untuk memberi perlindungan dan pemenuhan hak bagi anak-anak.
Komitmen itu antara lain tertuang dalam Perda Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak.
Mengakhiri sambutannya, Wagub Cok Ace berharap kegiatan berbagi praktik baik ini bermanfaat bagi kedua belah pihak.(*)