Komplotan Wanita Terlibat Penggelapan Mobil Rental, Modus Menggunakan Identitas Palsu
Kejadian bermula pada awal Agustus, ketika dua perempuan menyewa satu mobil di rental milik Hasan yang berlokasi di sekitar Kalideres, Jakarta Barat.
TRIBUN-BALI.COM - Polres Jakarta Barat mengungkap komplotan penggelap rental mobil, pada Minggu (15/11/2020).
Komplotan ini beraksi dengan menggunakan identitas palsu.
"Satreskrim Jakarta Barat berhasil mengungkap kelompok penggelapan mobil rental yang diawaki oleh dua orang wanita yang menggunakan identitas palsu," ujar Kasatreskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya dalam konferensi pers Kamis (19/11/2020).
Kejadian bermula pada awal Agustus, ketika dua perempuan menyewa satu mobil di rental milik Hasan yang berlokasi di sekitar Kalideres, Jakarta Barat.
Baca juga: BPOM Sebut Bisa Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Corona pada Januari 2021, Ini Penjelasannya
Baca juga: Angka Kesembuhan Covid-19 di Bangli Sentuh 96 Persen
Tersangka berinisial YT dan seorang rekan perempuannya menyewa mobil untuk 15 hari.
Mereka juga telah menyelesaikan pembayaran tarif sewa mobil.
Tak hanya itu, seluruh persyaratan administratif dari penyewaan mobil juga berhasil dipenuhinya.
"Sebelumnya sih saya enggak ada kecurigaan karena kalau kita yang namanya bisnis safety first. Mobil juga sudah dibekali sama GPS dan segala macam karena prosedur yang dilakukan mereka sudah jelas. Enggak ada alasan buat enggak ngasih," tutur Hasan ketika dikonfirmasi, Kamis.
Mobil sewaan tersebut dibawa ke Pandeglang sebab YT mengaku memiliki bisnis di daerah Pandeglang.
Setelah menyewa satu mobil, YT kembali menyewa empat mobil lainnya secara bertahap.
Baca juga: KSAD Jenderal Andika Perkasa Pemimpin yang Disegani, Pendidikan Militer Lulusan Washington D.C
Baca juga: Cermin Menghadap Tempat Tidur hingga Tanaman Palsu, Penataan Kamar Tidur Salah Menurut Fengshui
"Jadi sewa satu mobil. Terus sudahnya sewa dua, terus dua lagi," jelasnya.
Meski masa sewa mobil YT telah habis, ia tak mengembalikan mobil kepada Hasan.
Ia juga tak kunjung membayarkan biaya untuk memperpanjang masa sewa mobil.
Tak hanya itu, alat GPS dari mobil juga tak bergerak untuk beberapa hari.
"Timbul kecurigaan itu saat GPS nggak gerak. Hari ke-17, ke-18 itu sudah nggak bayar, GPS juga enggak gerak," jelas Hasan.
Baca juga: Situasi Internasional Makin Berbahaya, Inggris Anggarkan Dana Militer Terbanyak Sejak Perang Dingin
Baca juga: Rai Mantra Dukung Gerakan Bali Kembali, Sinergitas Dalam Pemulihan Ekonomi dan Pariwisata