Galang Dana, STT Bina Warga di Ubud Gelar Lomba E-Sport dan Tari Virtual

Sekaa Teruna Teruni (STT) Bina Warga, Banjar Mas, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar menggelar Diorama Virtual Event

Istimewa
Ketua Panitia, Kadek Bayu Erawan 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dalam rangka menggalang dana yang nantinya dipergunakan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, Sekaa Teruna Teruni (STT) Bina Warga, Banjar Mas, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali menggelar Diorama Virtual Event, terdiri dari e-sport dan lomba tari virtual.

Kegiatan ini berlangsung dua hari, yakni dari 20 Desember sampai 21 Desember 2020.

Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, dalam lomba e-sport ini ada dua game yang dimainkan, yakni PUBG dan Mobile Legend.

Setiap tim yang ingin berlomba, dikenakan retribusi sebesar Rp. 35 ribu per tim.

Baca juga: Sambangi Bold Riders NTB, FRC Bali Tempuh Rute 1.500 Kilometer

Baca juga: Kiat-kiat Mengatasi Morning Sickness di Rumah

Baca juga: 250 Ekor Tikus Dibakar Dalam Upacara Ngaben Bikul di Badung, Ini Maknanya Secara Niskala

Sementara terkait lomba tari virtual, penari hanya tinggal mengirimkan rekaman video tariannya yang nantinya akan dinilai oleh panitia melalui video tersebut.

Retribusi lomba untuk tari ini juga Rp. 35 ribu per kelompok.

Karena bersifat virtual, sehingga para peserta tak dibatasi daerah.

Bahkan, peserta e-sport yang telah mendaftar, sebagiannya berasal dari luar Bali.

Selain itu juga ada lomba fotografi dan videografi.

Ketua Panitia, Kadek Bayu Erawan saat dikonfirmasi, lomba s-sport ini merupakan kegiatan pertama kali dilakukan dalam penggalian dana ini.

Dimana sebelumnya, kegiatannya hanya bersifat tradisional.

Ketertarikan pihaknya mengangkat e-sport sebagai lomba, tak terlepas untuk memperbaiki citra para gamers.

Kata dia, selama ini, masyarakat umum hanya melihat aktivitas bermain game hanya untuk buang-buang waktu.

Bahkan tak sedikit yang menilai, orang yang suka bermain game merupakan orang yang tak memiliki masa depan.

Padahal, kata dia, game merupakan sebuah kegiatan yang dapat menghasilkan finansial, bahkan dapat mengharumkan bangsa di mata internasional.

Sebab saat ini, e-sport merupakan salah satu game yang dipertandingkan di kancah internasional.

"Tujuan kami mengadakan e-sport, sebagai upaya membenahi citra game yang hanya dikira sebagai pelampiasan di saat ada waktu. Dibilang main game itu cuma buang waktu. Makanya kita buatkan sarana turnamen online untuk memfasilitasi bakat mereka agar lebih kompetitif. Siapa tau ada bakal calon pro player," tandasnya.

"Game ini juga bisa menghasilkan uang. Biasanya jika mereka ekpert, dia menjadi pro, atau dia bisa menjadi youtuber, dan sebagainya, tentu itu bisa menghasilkan," imbuhnya.

Sejauh ini, kata dia, sudah ada 18 tim yang mendaftar.

Terdiri dari tujuh tim untuk mobile legend dan 11 tim untuk PUBG.

"Ada yang dari luar Bali dan Bali, karena sifatnya online, sehingga darimana pun, kami tetap terima. Pendaftaran saat ini masih tetap dibuka," tandasnya.

Terkait hasil dari kegiatan ini, Erawan mengatakan, nantinya akan digunakan untuk menunjang kegiatan pemuda di banjarnya.

"Hasil dari kegiatan, kami pakai untuk kas yang nantinya sebagai biaya menunjang kreativitas STT, seperti membuat ogoh-ogoh, ulang tahun STT, odalan, ngayah kita butuh biaya, jadi pendapatan dari kegiatan ini kita pakai untuk itu," tandasnya. (*).

STT Bina Warga di Ubud Gelar Lomba E-Sport dan Tari Virtual
STT Bina Warga di Ubud Gelar Lomba E-Sport dan Tari Virtual (Istimewa)
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved