Kecelakaan Beruntun Merenggut Nyawa Pensiunan TNI AD dan 3 Cucunya, Peti Mati Berjejer

Pensiunan TNI AD dan tiga cucunya meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun. Sang istri histeris menanti jenazah suaminya, keempatnya dipanggil Tuhan

Alija / Tribun Medan
Pensiunan TNI AD dan 3 cucunya meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun. Suasana ruang Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar yang dikerumuni keluarga korban meninggal kecelakaan beruntun, Kamis (19/11/2020) 

Saban pagi hari, suami tercintanya itu selalu membawa jalan cucu-cucunya.

Suasana ruang Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar yang dikerumuni keluarga korban meninggal kecelakaan beruntun, Kamis (19/11/2020)
Suasana ruang Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar yang dikerumuni keluarga korban meninggal kecelakaan beruntun, Kamis (19/11/2020) (Alija / Tribun Medan)

"Cucunya paling kecil itu masih TK di Immanuel. Nah, tadi si sulung dan yang tengah mau ikut. Biasanya naik mobilnya orang ini, entah kenapa tadi boncengan naik sepeda motor," cerita Lasaria.

"Jual kedai sampah, jual sarapan dan ke ladang (sawah). Udah biasa dia ngajak jalan cucunya. Gak ada firasat aku tadi malam," Lasaria Situmeang.

Lasaria beberapa kali menjerit menyesali kepergian suami dan ketiga cucunya.

Bahkan Lasaria meraung mengapa empat orang sekaligus dari keluarganya diambil Tuhan.

"Mengapa kau ikutkan tiga-tiganya. Kenapa nggak kau tinggalkan cucumu suamiku," ujar Lasaria.

Ruliana Boru Gultom,juga tak kuasa menahan tangis di ruang jenazah RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar.

Selain tiga anaknya yang menjadi korban, mertua Ruliana, yakni Hotdiman Sidabutar, yang membonceng ketiga anaknya saat terjadi kecelakaan tersebut turut meninggal dunia.

Tangis Ruliana pun coba diredam keluarga silih berganti yang datang menghampiri.

"Sia-sia semua pengorbananku, semuanya habis, merekanya hartaku.

Gak ada lagi yang menghibur aku.

Truk kurang ajarnya itu,” jerit Ruliana yang tinggal di Km 4,  Simpang Karang Anyer, Kelurahan Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.

Dari penuturan keluarga lainnya, saban waktu Hotdiman Sidabutar kerap mengajak jalan cucu-cucunya itu.

Sementara sopir truk Fuso maut yang menabrak enam mobil dan lima sepeda motor di Jalan Asahan, Km 4, Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, akhirnya menyerahkan diri.

Sopir truk fuso itu sempat melarikan diri dari lokasi kejadian setelah terjadi kecelakaan beruntun.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved