Nenek 55 Tahun Ini Wujudkan Obsesinya Menato Sekujur Tubuhnya Hingga Habiskan Rp 496 Juta

Tayang: Sabtu, 21 November 2020 16:20 WITA

Editor: Ady Sucipto

Nenek 55 Tahun Ini Wujudkan Obsesinya Menato Sekujur Tubuhnya Hingga Habiskan Rp 496 Juta

Instagram via Oddity Central

Seorang nenek berusia 55 tahuh asal Jerman, Kerstin Tristan, telah menghabiskan sekitar 35.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 496 juta untuk menato selutuh tubuhnya.

TRIBUN-BALI.COM, LEIPZIG – Baru-baru ini sosok nenek asal Jerman, Kerstin Tristan, mengundang beragam komentar dari rekannya di media sosial setelah keputusannya untuk menato sekujur tubuhnya.

Kerstin Tristan yang menginjak usia 55 tahun itu rela merogoh kocek hingga 35.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau equivalen dengan Rp 496 juta hanya untuk menato sekujur tubuhnya.

Dikabarkan, Tristan sampai butuh waktu lima tahun untuk tato seluruh tubuhnya mulai dari leher hingga kaki.

Keputusan menato seluruh tubuhnya itu, bermula pada 2015 lalu.

Ketika itu, Tristan yang bekerja sebagai sopir taksi memutuskan untuk membuat tato pertamanya.

Keputusan itu dia lakukan untuk memberikan warna kepada hidupnya sebagaimana dilansir dari Oddity Central, Rabu (18/11/2020).

Setelah mendapat tato pertamanya, Tristan merasa terobsesi karenanya.

Seiring berjalannya waktu, Tristan menambah sedikit demi sedikit tato di tubuhnya hingga seluruh tubuhnya telah dipenuhi tato.

Jika ditotal, wanita asal Leipzig, Jerman, itu telah menghabiskan 35.000 dollar AS atau sekitar Rp 496 juta untuk menato tubuhnya.

Kendati telah menato seluruh tubuhnya, Tristan mengaku tidak akan berhenti menambah tatonya dalam waktu dekat.

Setelah tubuhnya dipenuhi tato, Tristan mengaku bahwa dia lebih bahagia dari sebelumnya, dan bahwa tato tersebut membawa kegembiraan dan meningkatkan energinya.

Tato tersebut rupanya juga membuka peluan bagi Tristan menjadi sosok yang terkenal di dunia maya.

Kini, Tristan memiliki lebih dari 100.000 pengikut di Instagram dan memiliki ribuan pelanggan di platform OnlyFans.

Meskipun kecintaannya pada tato mungkin tampak agak berlebihan bagi kebanyakan orang, Tristan mengatakan bahwa dia akhirnya merasa selaras dengan perasaannya di dalamnya.