Ini 9 Tips Menikah di Masa Pandemi Covid-19, Jangan Berutang hingga Pertimbangkan Mas Kawin

Bagi pasangan yang masih ingin merayakan pernikahan, maka perlu menghitung estimasi biaya secara cermat agar tidak terjadi pembengkakan anggaran.

freepik.com
Ilustrasi Menikah 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tribunners, apa Anda berencana mengadakan pernikahan saat pandemi Covid-19 ?

Mungkin banyak orang merasa ragu mengadakan pernikahan saat pandemi.

Akhirnya banyak pasangan yang menunda pernikahannya.

Atau beberapa pasangan hanya memilih untuk menyelenggarakan akad nikah saja tanpa resepsi.

Baca juga: Pasangan yang Cocok untuk Aquarius, Aries Ada di Posisi Teratas

Baca juga: 5 Manfaat Buah Melon untuk Kesehatan Tubuh, Apa Saja Itu ?

Baca juga: Konsumsi Makanan Berlebih Rugikan Kesehatan Fisik dan Mental, Berikut 9 Kerugiannya

Sebab, ada imbauan bahkan larangan berkumpul demi mencegah penyebaran virus Corona.

Namun, bagi sebagian besar orang, merayakan pernikahan dengan pesta di tengah pandemi juga masih menjadi pilihan.

Bagi pasangan yang masih ingin merayakan pernikahan, maka perlu menghitung estimasi biaya secara cermat agar tidak terjadi pembengkakan anggaran.

Dirangkum dari keterangan resmi Lifepal, berikut 9 tips menikah di masa pandemi Covid-19:

1. Tentukan waktu dan estimasi biaya pernikahan di awal

Langkah pertama yang harus Anda dan pasangan lakukan adalah menentukan waktu juga estimasi total biaya pernikahan. Pastikan juga biaya pernikahan tidak menguras tabungan.

Artinya, Anda masih memiliki aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) sebesar minimal 15% dari kekayaan bersih saat ini.

Dari total biaya yang Anda persiapkan, jangan habiskan seluruhnya untuk memilih vendor-vendor penunjang pernikahan.

Alokasikan 10%-15% dari total biaya untuk membeli seserahan, dan sisakan sekitar 10%-15% lainnya untuk berjaga-jaga ketika ada kebutuhan administratif yang harus Anda bayar.

2. Jangan menggunakan dana darurat untuk gelar pesta

Ketika dana darurat Anda sudah terkumpul dalam jumlah ideal, hindarilah penggunaan dana tersebut untuk biaya pernikahan.

Fungsi utama dana darurat adalah untuk memitigasi risiko hilangnya pendapatan karena pemutusan hubungan kerja, atau menalangi biaya-biaya operasional sehari-hari yang bersifat darurat.

3. Jangan berutang demi pesta pernikahan

Pesta pernikahan adalah acara syukuran yang terjadi dalam beberapa jam saja di satu hari.

Berutang dengan mengajukan kredit tanpa agunan (KTA) untuk membayar jasa vendor-vendor mahal bukanlah hal yang tepat.

Selenggarakanlah pesta pernikahan yang memang sesuai dengan kondisi keuangan Anda.

4. Pertimbangkan mas kawin berupa surat berharga

Harga emas terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan di masa pandemi.

Bagi Anda yang belum memiliki emas dan masih bingung mencari mas kawin, maka tidak ada salahnya untuk menggunakan saham.

Namun, bila pasangan Anda kurang menyetujui pemberian saham sebagai mas kawin, reksadana pun bisa menjadi pilihan.

5. Tarif Wedding Organizer maksimal 10% dari total biaya pernikahan

Menyelenggarakan pesta pernikahan di masa pandemi adalah hal yang sulit, tanpa bantuan dari pihak profesional atau wedding organizer (WO).

Alokasikan saja dana maksimal 10% dari total biaya pesta pernikahan Anda untuk kebutuhan WO.

Carilah WO yang ramah, kooperatif, dan sudah berpengalaman dalam menyelenggarakan pesta pernikahan di masa pandemi.

Dan, mintalah referensi WO ke kerabat, saudara, atau rekanan Anda.

6. Manfaatkan tes makeup untuk kebutuhan pre-wedding

Makeup artist kerap menawarkan tes makeup ke calon pengantin wanita.

Agar Anda tidak merasa mubazir dengan penggunaan makeup mahal di wajah Anda di masa trial, maka jadwalkan saja pemotretan pre-wedding setelah sesi makeup trial.

7. Hati-hati dengan upacara adat

Semakin banyak upacara adat yang diselenggarakan, makin besar pula biaya yang dikeluarkan.

Oleh karena itu, diskusikanlah hal ini dengan baik-baik ke pasangan dan keluarga pasangan.

8. Ingat, hemat katering di masa pandemi

Guna menghemat pengeluaran ini, Anda bisa mengalokasikan bujet katering maksimal 25% dari total anggaran biaya pernikahan.

Di masa pandemi, jumlah tamu dalam pesta pernikahan umumnya hanya diperbolehkan sekitar 25% dari kapasitas gedung atau venue. Oleh karena itulah, menghemat katering tentu bisa dilakukan dengan baik.

9. Jangan lupa untuk meminta “bonus” ke setiap vendor

Jangan hanya meminta diskon ke vendor-vendor terkait, mintalah bonus ke vendor pernikahan yang Anda tuju sebelum menyepakati kerjasama.

Sebut saja, bila venue pernikahan Anda adalah hotel, maka mintalah compliment berupa kamar hotel untuk staycation bersama keluarga atau paket bulan madu.

Untuk dekorasi, mintalah bonus berupa beberapa pernak-pernik untuk mempercantik pelaminan atau venue.

Untuk dokumentasi, mintalah bonus cetak foto, dan untuk katering, mintalah ekstra makanan untuk beberapa tamu.

Itulah tips yang bisa dilakukan saat menggelar pernikahan di masa pandemi.(*).

Artikel ini telah tayang di https://lifestyle.kontan.co.id/news/9-tips-menggelar-pesta-pernikahan-di-masa-pandemi-1?page=all

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved