PBB: Pandemi Covid-19 Melukai Ekonomi Dunia, Bisa Munculkan 130 Juta Orang Miskin Ekstrem

Ekonomi negara maju juga diperkirakan akan lebih terpengaruh pada tahun 2020 ini dibandingkan negara berkembang.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Istimewa
Markas PBB 

TRIBUN-BALI.COM, NEW YORK - Perekonomian global diprediksi akan mengalami kontraksi sebesar 4,3 persen tahun ini akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Sekretaris Jenderal Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) Mukhisa Kituyi, dalam laporannya berharap pemulihan global sebesar 4,1 persen pada tahun 2021.

"Pandemi Covid-19 telah sangat melukai ekonomi dunia dengan konsekuensi serius bagi semua orang," kata Kituyi.

Dikutip dari Russia Today, Senin (23/11/2020), menurut UNCTAD, pandemi ini tidak hanya berdampak pada hilangnya jutaan pekerjaan dan terancamnya jutaan mata pencaharian.

Namun diperkirakan akan menyebabkan adanya tambahan 130 juta orang yang akan hidup dalam kemiskinan ekstrem jika krisis ini terus berlanjut.

Ekonomi negara maju juga diperkirakan akan lebih terpengaruh pada tahun 2020 ini dibandingkan negara berkembang.

132 Juta Orang Terancam Kelaparan

Sebelumnya pada Juli 2020 PBB mengatakan pandemi virus corona saat ini berpotensi menambah 132 juta orang lagi, yang masuk kategori kelaparan kronis hingga pada akhir tahun 2020 ini.

Kondisi tersebut tertuang dalam laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tentang Ketahanan Pangan dan Gizi Pangan PBB di Dunia tahun 2020, yang dirilis Senin kemarin.

Menurut laporan tersebut, yang dikutip aljazeera.com, Selasa, 14 Juli 2020, tahun lalu saja sudah dua miliar orang menderita kerawanan pangan, dan sekitar 746 juta orang menghadapi kerawanan pangan yang parah (kronis).

Dengan penambahan yang sangat pesat tersebut, PBB memperingatkan bahwa tujuan untuk memberantas kelaparan global pada tahun 2030, bisa gagal.

Sebagian besar orang miskin di seluruh dunia, menurut PBB, tidak mampu membeli makanan bergizi dan sehat, yang jauh lebih mahal daripada ukuran garis kemiskinan internasional sebesar 1,90 dolar AS atau sekitar Rp 28.000 per orang per hari.

Memang upaya memerangi kerawanan pangan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir bahkan sebelum pandemi coronavirus melanda.

Namun, setelah beberapa dekade menurun, jumlah orang yang kelaparan telah bertambah sejak 2014.

Afrika mengalami tingkat kerawanan pangan tertinggi, namun kawasan Amerika Latin dan Karibia mengalami peningkatan pesat, dari 22,9 persen kelaparan di tahun 2014 menjadi 31,7 persen di tahun 2019.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved