Terkait Swab Test terhadap Habib Rizieq, Kuasa Hukum FPI: Pemerintah Tak Perlu Repot
Pemerintah diminta tak perlu repot terkait swab test terhadap pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Riziq Shihab.
"Karena masyarakat bertanya apakah Pak Habib Rizieq sakit atau enggak, makanya kita menyarankan beliau swab," ujar Singgih saat dihubungi melalui telepon, Minggu (22/11/2020).
Namun, Kanit Patroli Polsek Tanah Abang Kompol Margiyono menjelaskan bahwa kedatangan tiga pilar untuk menemui Rizieq Shihab tidak bisa terlaksana.
Margiyono mengatakan orang dekat Rizieq Shihab meminta agar pesan-pesan dari tiga pilar bisa disampaikan melalui orang dekat tersebut.
Seperti diketahui, Habib Rizieq masih menjadi sorotan karena sejak kedatangannya di Tanah Air pada 10 November lalu kerap terlibat dalam kerumunan.
Padahal, di masa pandemi Covid-19 ini, pemerintah masih terus mengampanyekan pentingnya kedisiplinan mematuhi protokol kesehatan, termasuk salah satunya menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
PSBB Transisi di DKI Jakarta Diperpanjang
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui adanya peningkatan kasus Covid-19 dalam dua pekan terakhir.
Anies memaparkan, kasus positif Covid-19 di Ibu Kota pada 21 November adalah 125.822 atau meningkat 11,62 persen dibandingkan dua pekan sebelumnya, yakni 111.201 kasus.
"Angka persentase pertambahan tersebut sedikit meningkat bila melihat tren perubahan kasus yang sebelumnya menurun setiap dua pekannya," kata Anies dalam keterangan tertulis, Minggu (22/11/2020).
Meskipun begitu, Anies tetap memutuskan untuk memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi selama 14 hari, terhitung mulai 23 November hingga 6 Desember 2020.
Anies mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan guna menekan angka penularan Covid-19.
"Penularan kasus di Jakarta mulai sedikit meningkat dalam dua pekan terakhir setelah melambat di pekan-pekan sebelumnya. Ini waktunya kita semakin waspada dan disiplin dengan protokol kesehatan," ujar Anies.
Pergerakan kasus Covid-19 selama dua pekan terakhir Lonjakan penambahan kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta terjadi pada 21 November 2020 yakni bertambah 1.579 kasus.
Sebanyak 1.198 dari 1.579 kasus baru merupakan hasil pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) pada hari yang sama.
Sementara, 381 kasus lainnya adalah akumulasi data yang baru dilaporkan dua laboratorium pemeriksa spesimen, yakni satu laboratorium RS vertikal dan satu laboratorium RS TNI.
Penambahan tersebut tercatat paling tinggi sejak dilaporkannya kasus pertama di Ibu Kota, 3 Maret 2020.