Jokowi Minta Libur Akhir Tahun Dikurangi, Begini Tanggapan Cok Ace terkait Pariwisata Bali

Cok Ace mengklaim tidak ada klaster wisatawan, baik di obyek wisata hingga tempat menginap di Bali saat libur panjang Oktober lalu.

Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
Suasana Pantai Double Six, Seminyak, Badung, yang mulai dipadati pengunjung, Kamis (30/7/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Presiden Joko Widodo meminta jatah libur akhir tahun pada Desember 2020 mendatang dikurangi.

Padahal, libur panjang selalu menjadi momentum meningkatnya kunjungan wisatawan di daerah pariwisata seperti Bali.

Jika jatah libur akhir tahun benar dikurangi, maka Bali yang sangat tergantung pada industri pariwisata harus siap kehilangan wisatawan. Terlebih lagi, pariwisata Bali saat ini hanya ditopang oleh wisatawan domestik.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan, arahan dari Presiden untuk mengurangi jatah libur akhir tahun tersebut terkait  adanya klaster penularan Covid-19 pada wisatawan.

Namun demikian, Cok Ace mengklaim tidak ada klaster wisatawan, baik di obyek wisata hingga tempat menginap di Bali saat libur panjang Oktober lalu.

Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).
Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace). (Dokumentasi Pemprov Bali)

"Saya kira arahan Bapak Presiden, terkait dengan adanya klaster wisatawan khususnya pada saat libur panjang. Tapi, khusus untuk di Bali, liburan panjang beberapa hari yang lalu tidak menimbulkan klaster wisatawan," kata pria yang akrab disapa Cok Ace ini, melalui pesan WhatsApp, Selasa (24/11/2020).

Untuk itu, ia tetap mengharapkan kedatangan wisatawan domestik yang ingin menghabiskan libur akhir tahun di Bali.

Namun, dengan catatan, tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Baca juga: Libur Panjang, Ini 6 Tempat Wisata Favorit di Bali: Dari Pinggan Kintamani hingga Pantai Pandawa

Cok Ace memprediksi angka wisatawan domestik yang ke Bali pada libur akhir tahun nanti di atas 10.000 tiap harinya.

Hal ini berkaca pada saat libur panjang Oktober lalu yang jumlah wisatawan ke Bali ada di angka 9.000 tiap harinya.

Angka tersebut meningkat dua kali lipat dari hari biasa yaitu antara 3.000 sampai 4.000 tiap harinya.

"Kalau angka itu diproyeksikan ke liburan bulan Desember, maka kelihatan Bali bisa tembus di atas 10.000 per hari," kata dia.

Tentang pemotongan libur panjang, ia juga mengatakan tidak berpengaruh pada wisatawan swasta.

Terlebih melihat perkembangan Covid-19 di Bali yang relatif landai sejak beberapa pekan ini.

Baca juga: Tingkat Hunian Hotel di Bali Baru 20 Persen, Andalkan Wisatawan Domestik Meski Kunjungan Belum Pulih

Sebanyak 68 orang dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali, pada Senin (23/11/2020).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved