Pengakuan Ali Ngabalin Terkait Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo 'Ada Isyarat di Sini Saja'

Edhy Prabowo yang juga anak buah Prabowo Subianto itu ditangkap KPK di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Rabu (25/11/2020) dini hari. 

Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribunnews/Taufik Ismail
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin memberikan komentarnya terkait wacana pemulangan eks ISIS ke Indonesia, Minggu, (9/2/2020). 

TRIBUN-BALI.COM- Ali Ngabalin Mochtar yang merupakan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Presiden Joko Widodo ikut disebut dalam penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Setelah penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), nama Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin disebut disebut-sebut turut ditangkap.

Namun hal itu telah dibantah, Ali Ngabalin justru ungkap detik-detik KPK menciduk eks TNI itu.

Edhy Prabowo yang juga anak buah Prabowo Subianto itu ditangkap KPK di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Rabu (25/11/2020) dini hari. 

Baca juga: Nama Harun Masiku & Novel Baswedan jadi Sorotan Seusai Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Ini yang Terjadi

Baca juga: KSP Sebut Ali Ngabalin Satu Pesawat dengan Edhy Prabowo dari Amerika, Ini Keadaannya Sekarang

Dilansir dari Tribunnews, Ali Ngabalin berada dalam rombongan Edhy Prabowo dalam lawatan dinas ke Amerika Serikat (AS) tersebut.

Ali mengatakan begitu turun dari pesawat, ia dan Edhy berpisah rombongan.

Di momen bertemu dengan petugas KPK, dirinya mendapat isyarat untuk memisahkan diri dari rombongan.

"Kami pisah tadi di bandara. Kami pisah karena kan tadi kan Bang Ali tanya, mereka kemukakan bahwa ‘Pak Ngabalin di sini saja’. Itu isyarat untuk kita pisah rombongan," katanya saat dihubungi, Rabu (25/11/2020).

Di awal, kata Ngabalin, dia tidak tahu bahwa sejumlah orang yang mendatangi rombongan Menteri KKP itu adalah petugas KPK. 

Barulah dia tahu duduk permasalahannya begitu rombongan dan petugas KPK tersebut berkomunikasi.

"Kan mereka datang saya ada di situ. Tapi awalnya abang tidak tahu itu KPK. Penjelasannya kami juga tidak tahu karena dari belakang jalan. KPK datang. Yang bilang KPK itu orang-orang di situ. Sudah kan ada dua jalur tuh di terminal III, mereka suruh ‘pak ngabalin disini saja’," katanya.

Setelah berpisah rombongan, Ngabalin langsung mengurus persyaratan Imigrasi bagi WNI yang baru tiba dari luar negeri.

Termasuk uji usap atau tes SWAB untuk mendeteksi Covid-19. Setelah rampung ia langsung pulang dan kemudian tidur.

"Iya makanya tadi ditelepon-telepon, engga bisa. Iya langsung ke rumah," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo ditangkap usai lawatannya dari Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved