PMI Karangasem Distribusikan Air Bersih ke Pedahan Klod
Palang Merah Indonesia (PMI) Karangasem mendistribusikan air bersih ke Banjar Pedahan Klod
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Palang Merah Indonesia (PMI) Karangasem mendistribusikan air bersih ke Banjar Pedahan Klod, Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, Minggu (29/11/2020) siang.
Jumlah air bersih yang didistribusikan petugas sekitar 10.000 liter ke masyarakat sekitar serta cubang umum.
Devisi Penanggulangan Bencana PMI Karangasem, Agus Dwi Hartono mengaku, pendistribusian air bersih sesuai permintaan bantuan dari daerah yang bersangkutan.
Mengingat hingga hari ini (29/11/2020) Pedahan Klod sedikit kesulitan mencari air bersih untuk sehari-harinya. Seperti masak dan minum.
Baca juga: Bahan-bahan Alami Ini Mampu Mengencangkan Kulit Wajah, Begini Cara Menggunakannya
Baca juga: Luhut Sebut Tak Ada yang Salah dalam Regulasi Ekspor Benih Lobster, Apa Alasannya?
Baca juga: Heboh Foto-foto Syur Selir Raja Thailand Sineenat & Tersebar di Medsos, Berikut Ini 4 Kontroversinya
"Sebelumnya kita belum bisa mendistribusikan karena terkendala biaya operasional. Sekarang sekitar 10.000 liter air bersih kita distribusikan ke Tianyar Tengah, Kubu terkait bencana kesulitan air," ungkap Agus Dwi Hartono.
Untuk dana transportasi kegiatan tersebut dari Bulan Dana PMI Karangasem.
Pendistribusian air bersih didampingi langsung Perbekel Tianyar Tengah serta Kepala Dusun.
Bantuan air yang diberikan ditampung di cubang milik warga yang nantinya bisa dipergunakan oleh semua warga.
Bantuan air dititipkan sementara di Puskesmas Pembantu (Pustu) untuk kebutuhan warga.
"Pendistribusian air didampingi Perbekel Tianyar Tengah dan Kepala Dusun setempat untuk menunjukkan cubang dan bak penampungan umum dan milik warga yang bisa dipergunakan bersama. Penerima manfaat 114 kepala keluarga," jelas Agus.
Sebelum pendistribusian, petugas sempat mengecek ke lokasi distribusian air bersih.
Seputaran kota memang sudah mulai hujan deras, tetapi untuk di Tianyar Tengah belum turun.
Hanya Tianyar Tengah bagian atas, seperti Banjar Dalam dan Banjar Padangsari yang sudah mulai turun hujan intensitas tipis.
Sebelumnya, Agus Dwi Hartono mengatakan, ada beberapa daerah kering di Karangasem yang mengajukan bantuan air bersih ke PMI Karangasem.
Sampai pertengahan November terdapat sekitar 21 Banjar dari 4 Desa yang mohon bantuan air ke PMI Karangasem. Semuanya dari desa kering.
Yakni 4 Banjar dari Desa Nawakerti, Kecamatan Abang.
4 Banjar dari Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem.
10 Banjar di Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu.
Dan sisanya dari Desa/Kecamatan Kubu.
Kemungkinan jumlah itu akan meningkat.
"Permohonan ini dari bulan lalu. Tapi dari PMI belum bisa realisasikan karena terkendala biaya operasional. Pendistribusian air bersih membutuhkan biaya yang lumayan, sedangkan anggaran kita sedikit karena dialihkan penanganan serta edukasi penanganan Covid-19,"ungkap Agus.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengutarakan hal sama.
Ada beberapa daerah di Karangasem yang kesulitan dapat air bersih.
Tapi hanya beberapa yang mengusulkan bantuan air bersih.
Diantaranya Banjar Tanah Barak, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem.
Menurut pemetaan BPBD Karangasem, dari 78 Desa dan Kelurahan di Karangasem, sekitar 37 desa dinyatakan sebagai daerah yang berpotensi terjadi kekeringan saat memasuki musim kemarau.
Desa yang berpotensi terjadi kekeringan saat kemarau tersebar di beberapa Kecamatan di Karangasem.
Seperti di Kecamatan Karangasem ada 3 desa berpotensi kesulitan air bersih.
Kecamatan Bebandem ada 5 Desa, Kecamatan Abang sebanyak 5 Desa, dan Kecamatan Manggis sebanyak 2 Desa.
Terbanyak yakni di Kecamatan Kubu.
Tetapi untuk daerah di Kecamatan Kubu beberapa sudah mulai temukan sumber mata air.(*).