Permintaan Anjing Kintamani Meningkat Selama Pandemi, Harga Mulai Rp 1,5 Juta, Anda Berminat?

Dampak ekonomi yang dirasakan selama pandemi Covid-19 nyatanya tak berpengaruh terhadap permintaan Anjing Kintamani.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Fredey Mercury
I Nengah Darsana bersama anjing peliharaannya saat ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu. Selama masa pandemi, permintaan anjing Kintamani meningkat. 

Antara lain warna hidung yang tidak hitam melainkan agak kecoklatan, ekor terlalu melengkung, dan sebagainya.

Darsana mengatakan pihaknya saat ini memelihara 12 ekor indukan betina dan empat ekor pejantan.

Untuk proses kawin sendiri dilakukan setahun dua kali, dengan masa kehamilan selama 65 hingga 70 hari.

Pihaknya mengaku belum bisa menambah indukan, sebab terkendala management pengelolaan.

“Di dunia anjing itu tidak bisa hanya sekedar memberi makan ataupun membersihkan kandang. Harus memiliki chemistry dan hobby terhadap anjing. Karenanya untuk banyaknya permintaan yang masuk, tiyang hanya biarkan saja. Sebab hingga kini konsep tiyang belum ke bisnis, melainkan masih ke pelestarian,” tandas pria yang juga anggota DPRD Bangli itu. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved