7 Fakta Menarik Terowongan Zaman Belanda yang Ditemukan di Bendungan Tamblang Bali

Bendungan tersebut terletak di empat desa yaitu Desa Bila dan Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Desa Bebetin dan Desa Sawan, Kecamatan Sawan

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Kambali
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Terowongan yang diduga dibuat pada zaman kolonial Belanda, ditemukan di areal pembangunan Bendungan Tamblang, Kamis (3/12/2020). 

"Kalau bendungan urugan itu biasanya intinya lempung. Dari Direktur Bendungan dan Danau, kami disuport agar melakukan langkah inovasi membuat bendungan dengan inti aspal. Kalau ada retakan, dia akan meleleh dan menyumbat retakan itu sendiri. Jadi di inti bendungan itu akan ada aspal selebar 70 centimeter tegak," terangnya.

Baca juga: Tim SAR Temukan Pelajar Tenggelam di Bendungan Palasari Jembrana Dalam Keadaan Meninggal Dunia

Tinggi bendungan Tamblang mencapai 68 meter, dengan kapasitas tampung mencapai 7.6 juta meter kubik.

Bendungan ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air baku sebesar 510 liter per detik di daerah layanan Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan

Serta memiliki potensi pembangkit listrik sebesar 0.5 megawatt, dan pengairan irigasi untuk 588 hektar sawah.

PP Adijaya KSO mulai mengerjakan proyek tersebut sejak September 2019.

"Kami optimis dengan sisa waktu lagi dua tahun ini bisa menyelesaikan bendungan ini tepat waktu. 30 persen saat ini on scedule," tutup Heri. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved