Human Interest Story
Dedikasi Gung Tini Gorda di Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Raih Penghargaan API 2020
Dr.A.A.A.Ngurah Tini Rusmini Gorda, SH, MM,MH adalah satu dari 8 wanita di Indonesia yang menerima Anugerah Perempuan Indonesia (API) 2020 bidang
Penulis: Noviana Windri | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dr.A.A.A.Ngurah Tini Rusmini Gorda, SH, MM,MH adalah satu dari 8 wanita di Indonesia yang menerima Anugerah Perempuan Indonesia (API) 2020 bidang Pendidikan dari Perkumpulan Pemimpin Perempuan Indonesia (PPPI) dan dikukuhkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Setelah menyelesaikan studi Doktoral di Universitas Brawijaya pada 23 September 2013 lalu, Gung Tini Gorda langung berikrar pada diri untuk bisa menyebar luaskan hasil penelitian disertasi berjudul 'Kebijakan Formulasi Pedofilia Dalam Melindungi Anak sebagai Korban'.
Hal tersebut ia lakukan sebagai upaya mewujudkan salah satu cita-cita hidup keluarga, yaitu bermanfaat untuk sesama.
Untuk mencapai hal tersebut, Gung Tini Gorda, sapaan akrabnya mencoba untuk lebih serius menerjemahkan tugas sejarah tersebut dalam sebuah program Pengembangan Karakter Generasi Emas.
"Apa yang menjadi rekomendasi disertasi saya saat itu langsung saya serahkan kepada Komisi VIII DPR RI. Sehingga ada jaminan hasil disertasi saja menjadi salah satu muatan dalam perubahan UU Perlindungan Anak. Saya kemudian membuat lembaga dari sosialisasi yang saya lakukan," jelasnya kepada Tribun Bali saat ditemui di kediamannya, Jalan Setiaki, Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara, Sabtu (5/12/2020).
Gung Tini Gorda kemudian melakukan sosialisasi ke seluruh kabupaten/kota di seluruh Bali dan menemukan kekerasan terhadap anggota keluarga dialami oleh keluarga yang kurang sejahtera.
Hal tersebut yang membuatnya mendirikan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) yang saat ini telah berjalan selama 6 tahun tepatnya berdiri sejak 23 Februari 2015.
Pada tahun 2016, ia didapuk sebagai 50 Inspirator Nasional Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) 2016 Program Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 31 Mei 2016 di Yogyakarta.
Gung Tini Gorda bersama 2 perempuan Bali yang juga terpilih menjadi Inspirator Nasional ikut mensosialisasikan program unggulan Kemen PPPA yaitu 'Three Ends' atau akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan orang, dan akhiri ketidakadilan akses ekonomi bagi perempuan.
"Dari 2016-2018 saya sudah bergerak mensosialisasikan program Three Ends dan berfikir untuk mengambil langkah yang tepat dalam persoalan kekerasan perempuan dan anak. Lahirlah ide saya untuk mendirikan GTS Institute. Yang bergerak di bidang pendidikan lebih ke tindakan perentif dan preventif," ujarnya.
GTS Institute Bali adalah sebuah lembaga yang didirikan sebagai bentuk komitmen untuk ikut bersama peduli dan bertanggung jawab serta keikutsertaan untuk melahirkan generasi emas.
Dari kegiatannya, Gung Tini Gorda membuat modul 'Pengembangan Karakter Calon Ayah dan Ibu' yang menjadi penilaian program Kemen PPPA dan masuk ke dalam 7 besar nasional.
Dari Perkumpulan Pemimpin Perempuan Indonesia (PPPI) merekam, mengevaluasi, dan mengkonfrontasi seluruh kegiatan dan dedikasi Gung Tini Gorda.
"Jadi seorang doktor perlindungan anak punya program yang jelas bagaimana menyelamatkan anak. Bukan hanya secara hukum, tetapi saya ingin menyelamatkan anak sebelum ia dikelola oleh calon ayah dan ibu. Program tersebut adalah Pengembangan Karakter Emas Calon Ayah dan Ibu. Kementerian sendiri menilai program kami itu suatu kebaruan dan tahun lalu mendapatkan penghargaan atas programnya tahun 2016. Dan tahun ini ternyata saya sendiri sebagai direktur eksekutif GTS Institute mendapatkan penghargaan dari API," ujarnya.