Pohon-pohon Bertumbangan di Denpasar, BPBD Denpasar Ungkap Ada Angin Kencang Tiba-Tiba
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) disibukkan dengan evakuasi pohon-pohon bertumbangan di beberapa titik Kota Denpasar
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) disibukkan dengan evakuasi pohon-pohon bertumbangan di beberapa titik Kota Denpasar, Senin (7/12/2020) kemarin.
Bahkan sedikitnya tercatat ada 8 lokasi pohon tumbang, beberapa diantaranya menghalangi jalan, menimpa obyek bangunan dan instalasi kabel.
Kepala Pelaksana BPBD Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa menjelaskan, pepohonan tersebut bertumbangan karena munculnya "Gusty" atau angin kencang secara tiba-tiba yang menyebabkan pohon-pohon tersebut tak mampu menahan kuatnya terpaan angin.
"Pohon tumbang disebabkan karena kencangnya terpaan angin, Stasiun Meteorologi Ngurah Rai memantau kecepatan angin secara tiba-tiba (gusty) dari 14 knot yang mencapai 22 knot," kata Joni saat dikonfirmasi Tribun Bali, Selasa (8/12/2020) pagi.
Baca juga: Rumah Sakit di Bali Dipastikan Kesiapannya Untuk Antisipasi Kasus Corona Pasca Pilkada
Baca juga: Uang Senilai Rp 1 Miliar Milik Nenek Ini Hancur Dimakan Serangga Setelah Disimpan di Kaleng Susu
Baca juga: 3 Zodiak Kurang Beruntung Minggu Ini 7-13 Desember 2020, Siapa Saja Mereka?
Joni menyebut, adanya peningkatan kecepatan angin dibandingkan hari-hari sebelumnya yang disebabkan karena tekanan udara rendah di perairan selatan Jawa.
"Dibandingkan kemarin memang terpantau adanya peningkatan kecepatan angin. Dari analisis sementara kami hal ini terjadi karena adanya tekanan udara rendah (Low Pressure) di perairan selatan Jawa," sebutnya
Dipaparkan Joni, BPBD menanggulangi 8 kasus pohon tumbang di Kota Denpasar, beberapa diantaranya menghalangi jalan, menimpa kabel dan bangunan.
"Pohon perindang jalan tumbang terjadi di Jalan Pulau Selayar, pohon mangga menimpa atap perpustakaan di SDN 10 Sumerta, pohon cemara di Kantor DPRD Provinsi Bali, pohon perindang menimpa tembok di Jalan PB Sudirman Kompleks Militer, pohon tumbang di Jalan Dewi Madri X, pohon santen menimpa rumah di Jalan Letda Reta, pohon santen tumbang di Jalan Tantular, dan pohon mangga menimpa kabel di Jalan Jaya Giri XVII," papar Joni.
Sementara itu, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman menambahkan, berdasarkan kategori BMKG angin dikisaran 22 knot masih belum masuk kategori ekstrem.
"Namun sebetulnya kecepatan angin tersebut masih belum masuk kategori ekstrem. Menurut BMKG kategori kecepatan angin ekstrem jika lebih dari 25 knot, namun patut diwaspadai," ungkap Iman. (*).