Soroti Dugaan Korupsi Mensos Juliari, Fadli Zon Sebut Sangat Memalukan

Anggota DPR RI sekaligus politikus asal Partai Gerindra Fadli Zon angkat bicara terkait Menteri Sosial Juliari P Batubara yang ditetapkan sebagai

Editor: Ady Sucipto
Tribunnews
Anggota DPR RI yang berasal dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon 

TRIBUN-BALI.COM - Anggota DPR RI sekaligus politikus asal Partai Gerindra Fadli Zon angkat bicara terkait Menteri Sosial Juliari P Batubara yang ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus korupsi dana bantuan sosial (Bansos) Covid-19. 

Seperti diketahui, Juliari bersama beberapa oknum jajaran Kemensos resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Duit itu diduga berasal dari dua kali periode proyek pengadaan bansos.

"Diawali adanya pengadaan bansos penanganan Covid 19 berupa paket sembako di Kementerian Sosial RI tahun 2020 dengan nilai sekitar Rp 5,9 triliun," kata Ketua KPK Firli Bahuri pada Minggu (6/12).

KPK menyebut untuk melaksanakan proyek bansos itu, Juliari menunjuk dua Pejabat Pembuat Komitmen di Kemensos, yaitu Adi Wahyono, serta Matheus Joko Santoso.

Para pejabat bisa menunjuk langsung rekanan yang mengerjakan proyek.

KPK menduga mereka menarik fee sebanyak Rp 10 ribu dari tiap paket sembako yang disalurkan ke masyarakat di Jabodetabek.

Adapun setiap paket sembako itu seharga Rp 300 ribu.

Penetapan tersangka menteri Jokowi ini lantas menuai sorotan dari politisi Partai Gerindra Fadli Zon.

Dilansir dari Indonesia Lawyers Club (ILC) Tv One pada Rabu (9/12), Fadli Zon menjelaskan, sejak awal dirinya berpendapat agar adanya pemberian bantuan langsung tunia (BLT) untuk masyarakat bukan melalui pembagian sembako untuk bansos Covid-19.

"Saya kira BLT itu memperkecil ruang untuk korupsi karena langsung diterima oleh yang berhak. Ini juga merupakan penanganan covid-19 secara langsung karena ekonomi juga terdampak," beber Fadli Zon.

Fadli menjelaskan, pemberian BLT itu bisa menggerakkan roda ekonomi masyarakat di daerah.

Meski demikian, Fadli menyayangkan pemerintah justru mengambil keputusan pembagian sembako untuk bansos covid-19.

"Situasi ini sangat luar biasa apalagi di tengah pandemi covid-19, leading sector yang bertugas Menteri Kesehatan dan Menteri Sosial, maka terjeratnya Kemensos dalam korupsi dana bansos, saya kira ini kesempurnaan dari carut marutnya penanganan Covid-19," ujar Fadli.

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon (Tribunnews)

Fadli menilai, dari awal sudah ada kesempatan untuk mengambil dana tersebut saat mengelolanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved