Luhut Binsar Sebut Sumber Daya Laut Indonesia Belum Digarap Maksimal, Ini Rencananya 

Menko Luhut menekankan, beberapa kebijakan yang akan ditempuh pemerintah ke depan akan mencakup pengembangan

Editor: Eviera Paramita Sandi
Dok Humas Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rakor virtual terkait rehabilitasi mangrove, Jakarta, Selasa (10/11/2020). 

Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Ir. R. Agus H. Purnomo menjelaskan, pelabuhan sebagai pendukung logistik nasional sudah terhubung dari Barat (Sabang) sampai ke Timur (Merauke) dan dari Utara (Tarakan) sampai Selatan (Benoa) dengan jumlah mencapai 636 pelabuhan.

Selain itu, di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) sudah disiapkan 120 trayek kapal perintis dan 20 trayek tol laut yang dapat mengangkut baik penumpang maupun barang, agar semua wilayah dapat terhubung.

Sinergi dan Kolaborasi

Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, menyampaikan pentingnya sinergi seluruh stakeholders untuk mangamankan laut Indonesia.

Selama ini TNI AL berkolaborasi dengan instansi lain dalam melaksanakan pengamanan laut, karena luasnya lautan Indonesia.

Wilayah laut Indonesia sangat rawan terjadi pelanggaran hukum, sehingga diperlukan kerja sama dan sinergi dalam penegakan kedaulatan dan hukum.

Terkait kerjasama ini, Menkominfo juga menekankan pentingnya kolaborasi antarpihak agar pembangunan bahari berjalan efisien dan tidak tumpang tindih.

"Di Indonesia ini ada satu bahayanya. Bahayanya adalah semangat berkompetensi sampai melupakan efisiensi nasional."

"Semua kelompok ingin membangun sendiri-sendiri. Di masa depan kita tidak begitu lagi. Kita harus berkolaborasi, membangun bersama-sama,” ungkapnya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kominfo Septriana Tangkary juga menyatakan, Indonesia memiliki potensi dan kekayaan laut yang sangat melimpah meliputi perikanan, dn pariwisata bahari.

Selain itu Indonesia juga memiliki energi terbarukan (arus laut, pasang surut, gelombang laut, ocean thermal energy conversion), mineral di dasar laut, minyak dan gas bumi, pelayaran, industri maritim dan jasa kelautan yang diperkirakan mencapai US$ 171 miliar per tahun.

Karena itu, membangun perekonomian Indonesia yang berbasiskan pada potensi kelautan penting untuk diwujudkan.

Kegiatan seminar online ini diikuti 25 peserta offline dan 575 peserta virtual dan diselenggarakan sebagai hasil kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan, TNI Angkatan Laut, Akademi Angkatan Laut, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, ITS Surabaya dan Universitas Hasanuddin.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dorong Ekonomi Maritim, Menko Luhut: Sumber Daya Laut Indonesia Perlu Digarap Lebih Maksimal

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved