Libur Akhir Tahun, Hotel di Tabanan Tak Kecipratan Kunjungan Wisdom
Libur panjang akhir tahun 2020 ini pun diprediksi tak akan berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel di Tabanan.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Selama kondisi pandemi ini, akomodasi pariwisata khususnya hotel dan restoran di Kabupaten Tabanan masih mati suri.
Sebab, sebelum pandemi hotel dan restoran di Tabanan didominasi oleh wisatawan asing asal Eropa dan Amerika dibandingkan wisatawan domestik.
Libur panjang akhir tahun 2020 ini pun diprediksi tak akan berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel di Tabanan.
Baca juga: Panji Kuning Sang Penyanyi Pop Bali, Melejit pada Akhir 1990an, Kini Sudah Ciptakan Sekitar 800 Lagu
Baca juga: Pariwisata Terpuruk di Tengah Pandemi, Badung Bakal Genjot Sektor Pertanian dan UMKM
Baca juga: Ada Ular Piton di Mesin Motor Warga, Fenomena Ular Masuk Pemukiman di Denpasar Marak
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant (PHRI) Tabanan, I Gusti Bagus Made Damara menyatakan, libur panjang di akhir taun ini dipastikan akan meningkatkan kunjungan ke objek wisata yang ada di Tabanan, termasuk restoran.
Namun berbeda halnya dengan reservasi hotel. Banyak faktor yang menyebabkan tingkat hunian hotel di Tabanan tak terlalu dipengaruhi oleh kunjungan wisatawan domestik.
Menurutnya, jika mengandalkan tamu domestik paling hanya sekadar untuk menikmati daerah tujuan wisata (DTW) di Tabanan.
Baca juga: Mesin PCR Kapasitas 94 Sampel Sempat Rusak, Tetap Layani Pemeriksaan Sampel Khusus Pasien di Tabanan
Baca juga: Merasa Dihina di Depan Umum, Seorang Kakek Nekat Tikam Sahabatnya hingga Tewas
Baca juga: Tunadaksa Tak Jadi Kendala, Anggota Yayasan di Ubud Ini Raih Prestasi hingga Tingkat Internasional
Seperti Tanah Lot, Kediri, Ulun Danu Beratan, Kebun Raya Bedugul dan Jatiluwih. Sementara hunian hotel dan kunjungan restoran Tabanan lebih dominan ke tamu asing.
Kemudian untuk restoran akan berdampak mengingat setiap wisatawan yang datang pasti akan mencari tempat makan yang terdekat.
"Kami prediksi okupansi hotel masih sepi. Tidak seperti sebelum pandemi Covid-19," ungkapnya.
Baca juga: BREAKING NEWS - Jenazah Pria Ditemukan di Pesisir Pantai Lepang Klungkung
Baca juga: Catat! Pemerintah Buka Seleksi CPNS Tahun Depan, Menpan RB: Infonya Maret 2021
Bagus Damara menyebutkan, beberapa faktor penyebabnya adalah pertama karena selama ini atau sebelum pandemi hunian hotel di Tabanan didominasi oleh wisatawan asing asal Eropa, Amerika dan sebagian Asia.
Kemudian, jika untuk akhir tahun ini, kunjungan wisatawan domestik kerap lebih banyak mencari tempat yang "mewah" dan lebih ramai seperti Kuta, Denpasar, serta Ubud.
Hal tersebut juga selaras dengan harga sewa akomodasi di daerah lain seperti Badung dan Denpasar lebih murah.
"Jadi banyak faktor yang menjadi penyebab, yang paling utama adalah wisman asal Eropa dan Amerika yang belum datang ke Bali. Kemudian jika domestik biasanya lebih memilih hotel yang berada di daerah Badung Selatan ketimbang harus menginap di hotel di Tabanan," ungkap pria asal Pandak Gede Tabanan ini.
"Sehingga secara otomatis hunian hotel masih saja sepi. Apalagi ketika market wisman belum belum dibuka. Maka 90 persen tingkat hunian hotel sepi. Berbeda dengan restoran yang mungkin masih signifikan didatangi tamu karena ketika setelah berwisata akan mencari makan di tempat terdekat," imbuhnya.
Disinggung mengenai kondisi akomodasi pariwisata khususnya hotel di Tabanan saat ini, Damara menyatakan dari total sekitar 400 akomodasi, sebagian besar masih memilih menutup usahanya.
Hal ini didasari karena tak ada tamu serta menekan cost operational yang sangat tinggi saat dibuka. Kemudian juga soal gaji karyawan serta maintenance areanya.
"Coba dibayangkan sudah 9 bulan lebih hotel tutup. Sehingga cukup banyak biaya pemeliharaan dan pemulihan untuk fasilitas hotel," katanya.
Namun beruntung, sebagian akomodasi pariwisata yang menerima hibah pariwisata cukup tintgi sehingga bisa menjadi modal kerja usahanya sendiri.
"Semoga pandemi ini segera berakhir, dan wisatawan mulai berkunjung ke Bali khususnya Tabanan lagi. Dan ingat situasi pandemi ini mengajarkan banyak sekali hal yang perlu dipersiapkan untuk ke depannya," harapnya. (*)