Liga Inggris
Arsenal Dilanda Konflik, ArtetaOut Trending di Twitter dan Kabar Ancaman Mikel Arteta kepada Pemain
Salah satunya adalah perkelahian antara dua pemain yakni David Luiz dan Dani Ceballos. Dua pemain tersebut terlibat pertengkaran dalam sesi latihan
Kekalahan ini membuat Arsenal duduk di peringkat 15 klasemen sementara, hanya berjarak 5 poin dari zona degradasi.

Kekalahan dari Burnley juga merupakan kekalahan keempat di kandang secara beruntun pada ajang Premier League.
Selain ancaman yang dari Arteta, sejumlah konflik internal lain juga diungkap oleh Football.London.
Pelatih asal Spanyol tersebut dengan jelas menyalahkan Nicolas Pepe usai kartu merah yang diterimanya saat melawan Leeds.
Baca juga: Hasil Lengkap Liga Europa, Arsenal Bantai Dundalk 4-2, AC Milan Lolos dengan Status Juara Grup
Granit Xhaka juga dikabarkan tidak senang lantaran selalu dimainkan dalam posisi berbeda-beda sejak Mikel Arteta menjadi juru taktik Arsenal.
Football.London juga menyebut hubungan Arteta dengan David Luiz telah memburuk dalam beberapa pekan terakhir, bahkan keduanya sudah tak saling bertegur sapa.
Belum lagi ditambah dengan absennya Mesut Oezil dan Sokratis Papastathopoulos di Premier League dan Europa League.
Dua pemain tersebut, khususnya Oezil menjadi sosok berpengaruh dalam ruang ganti Arsenal.
Sementara itu, banyak fans yang bertanya-tanya mengapa Arteta tak memainkan William Saliba.
Sumber yang sama menyatakan ada semacam label untuk Saliba karena dirinya merupakan pemain yang direkrut oleh Unai Emery.
Arteta dikabarkan hanya ingin menggunakan pemain-pemainnya.
Hal ini juga terlihat selain mengasingkan Oezil dan Sokratis, Arteta mengirimkan Lucas Torreira dan Matteo Guendouzi untuk dipinjamkan.
Kini, seruan yang meminta Mikel Arteta untuk mundur dari kursi kepelatihan Arsenal semakin kencang.
Tagar ArtetaOut di twitter sempat menjadi trending di twitter pada Senin (14/12/2020) pagi WIB. (*)
Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul, Mikel Arteta Akan Hancurkan Siapapun Pemain Arsenal yang Bocorkan Konflik Internal ke Media