Ini Rekam Jejak Buronan Bom Bali I, Otak Peledakan Gereja Serentak Malam Natal dan Tahun Baru
Yang bersangkutan adalah otak peledakan gereja serentak pada malam Natal dan Tahun Baru 2000 dan 2001
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Kambali
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Polisi mengungkapkan, terduga teroris bernama Zulkarnaen (57) alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman tidak hanya menjadi otak dalam peristiwa Bom Bali I pada tahun 2002.
Adapun, Zulkarnaen ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di daerah Lampung pada 10 Desember 2020.
Ia sebelumnya buron selama 18 tahun.
"Yang bersangkutan adalah otak peledakan gereja serentak pada malam Natal dan Tahun Baru 2000 dan 2001," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2020).
"Kasus Bom Marriot pertama tahun 2003, kasus bom Kedubes Australia 2004, kasus bom Bali II pada tahun 2005." tuturnya.
Baca juga: Cok Ace Apresiasi Kepolisian Terkait Penangkapan Buron Teroris Bom Bali I di Lampung
Selain itu, menurut catatan Densus 88, Zulkarnaen menjadi arsitek kerusuhan di Ambon, Ternate, dan Poso pada tahun 1998-2000.
Zulkarnaen juga disebut menjadi otak dalam peledakan kediaman duta besar Filipina di Menteng pada 1 Agustus 2000.
Ramadhan menuturkan, Zulkarnaen merupakan salah satu petinggi kelompok teroris Jamaah Islamiyah.
“Yang bersangkutan adalah pimpinan askari markaziyah JI, yang merupakan pelatih akademi militer di Afganistan selama 7 tahun,” ujarnya.
Baca juga: Sosok Zulkarnaen, Teroris Bom Bali 1 yang Ditangkap setelah 18 Tahun Buron, Putus Kuliah Semester 4
Zulkarnaen juga diduga menyembunyikan Taufik Bulaga alias Upik Lawanga, yang merupakan salah satu aset dari kelompok JI.
Upik Lawanga telah lebih dahulu ditangkap di Lampung pada 23 November 2020.
Adapun Upik Lawanga merupakan penerus teroris Dr Azahari yang sudah meninggal dunia.
Upik Lawanga bahkan dipanggil sebagai profesor karena dianggap memiliki kemampuan membuat bom berdaya ledak tinggi atau high explosive.
Baca juga: Buronan Terduga Teroris Bom Bali I Ditangkap di Lampung, Diduga Ikut Sembunyikan Penerus dr Azhari
Cok Ace Apresiasi Kepolisian

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) memberikan mengapresiasi kepada aparat kepolisian yang berhasil menangkap buron teroris bom Bali I di Lampung.
Apalagi, teroris yang berhasil ditangkap tersebut telah buron selama 18 tahun.
"Ya astungkara lah, akhirnya bisa didapatkan oleh aparat," ujar Cok Ace usai mengikuti Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Senin (14/12/2020)
"Mudah-mudahan ini memberikan indikasi Bali akan aman ke depan," kata Cok Ace. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Rekam Jejak Buronan Bom Bali I Menurut Catatan Densus 88.