Pohon Natal Unik Setinggi 7 Meter di Kebon Vintage Bali, Jos Darmawan Rakit dari Drum Bekas
Ada pohon Natal unik di Kebon Vintage Cars Bali, Jalan Tegal Harum, Biaung, Denpasar.
Penulis: Rizal Fanany | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -- Ada pohon Natal unik di Kebon Vintage Cars Bali, Jalan Tegal Harum, Biaung, Denpasar.
Pohon Natal itu terbuat dari bahan drum bekas yang dipotong lalu disusun sedemikian rupa hingga berbentuk pohon Natal yang indah.
Di bagian sisinya berhiaskan pernak-pernik Natal mulai dari santa, gambar boneka salju, hingga gambar mobil. Ada dua pohon Natal yang berdiri di sana masing-masing berwarna emas dan berwarna perak.
Diwawancarai Tribun Bali, Sabtu (19/12), pemilik Kebon Vintage, Jos Darmawan mengatakan pohon Natal tersebut tingginya mencapai 7 meter.
Ide pembuatan dari drum bekas berawal dari niatnya membuat pohon Natal yang tinggi, namun unik. Lantaran memiliki banyak stok drum bekas, ia pun mencoba memanfaatkan bahan tersebut.
"Saya punya banyak drum yang saya kumpulin dari pemulung. Ada stok 100 drum sehingga buat pohon Natal besar dan tidak mahal," katanya.
Baca juga: Selama Libur Natal dan Tahun 2021, Kapolda Bali Fokus Penegakan Prokes di Tempat Wisata
Baca juga: Pohon Natal Setinggi 7 Meter Berbahan Drum Bekas di Kebon Vintage Jadi Tempat Pengunjung Berswafoto
Baca juga: 50 Kumpulan Ucapan Hari Natal 2020 Dalam Bahasa Inggris dan Indonesia
Untuk satu pohon Natal ini, Darmawan menghabiskan 12 drum. Sementara biaya pembuatan satu pohon sekira Rp 2.5 juta.
"Drum Rp 700 ribu, beli cat Rp 250 ribu sama pernak-pernik habis Rp 2,5 juta. Kalau saya beli yang plastik habis banyak. Yang 4 meter saja Rp 7 jutaan," katanya.
Pengerjaan satu pohon Natal, kata Darmawan memakan waktu enam hari yang melibatkan 4 orang pekerja.
Pohon Natal unik tersebut sangat diminati oleh pengunjung Kebon Vintage.
Beberapa pengunjung yang datang berswafoto dengan latar belakang pohon Natal tersebut.
"Walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 dan tidak ada pesta, setidaknya meriah. Menurut saya jadi sesuatu yang lucu, punya makna perayaan Natal walaupun pandemi," kata Jos Darmawan.
Gara-gara pandemi Covid-19, perayaan Natal tahun ini memang tak semeriah biasanya. Di Kota Denpasar dan sekitarnya tak banyak ditemukan adanya pohon Natal.
Di gereja pun demikian. Seperti diwartakan sebelumnya, guna menghindari kerumunan, Dewan Pastoral Paroki (DPP) Roh Kudus Gereja Katolik Katedral Denpasar memutuskan untuk tidak memasang kandang dan Pohon Natal di area gereja.
Kandang dan Pohon Natal identik dengan perayaan Hari Raya Natal saat umat Kristiani bersuka cita menyambut kelahiran Tuhan Yesus Kristus.