Tren Budidaya Ikan Cupang di Tengah Pandemi, Simak Tips Berikut Untuk Pemula

Di tengah pandemi, bisnis ikan cupang menjadi tren dan populer di masyarakat. Simak tips berikut ini untuk pemula.

Penulis: Rizal Fanany | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
Salah satu ikan cupang milik Damar, seorang peternak dan penjual ikan cupang di Jalan Gunung Batukaru, Denpasar, Minggu (20/12/2020). Di tengah pandemi, bisnis ikan cupang menjadi tren dan populer di masyarakat. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Di tengah pandemi, bisnis ikan cupang menjadi tren dan populer di masyarakat.

Para pemula, penghobi dan kolektor ikan cupang mulai merambah ke bisnis budidaya ikan cupang

Dalam budidaya ikan cupang, hal pertama yang dilakukan adalah proses pemeliharaan secara rutin agar kualitas dan kuantitas ikan dapat dikembangkan.

Deby Agus Slamet Riyadi atau yang biasa dipanggil Damar mengatakan bisnis ikan cupang gampang-gampang susah. 

Baca juga: Berawal Dari Hobi, Gus Bud dan Jik Gus Sukses Jalankan Bisnis Ikan Koi

"Bisnis ini terlihat mudah dan menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Ya pasti adalah kesulitannya. Ternak cupang itu gampang, yang susah melihara burayak atau anaknya. Kalau saya selalu pakai pakan hidup. Agak kerja dikitlah, kita cari pakannya kadang ke sawah, kalau tidak sempat saya nitip teman yang cari kutu air di sawah," kata Damar kepada Tribun Bali, Minggu (20/12/2020). 

Damar, seorang peternak dan penjual ikan cupang memberikan pakan ikan cupang di rumahnya jalan Gunung Batukaru, Denpasar, Minggu (20/12/2020). Di tengah pandemi, bisnis ikan cupang menjadi tren dan populer di masyarakat.
Damar, seorang peternak dan penjual ikan cupang memberikan pakan ikan cupang di rumahnya jalan Gunung Batukaru, Denpasar, Minggu (20/12/2020). Di tengah pandemi, bisnis ikan cupang menjadi tren dan populer di masyarakat. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Ia memberikan tips untuk peternak pemula. Mulai dari pemilihan indukan hingga merawat anakan cupang.

Menurut Damar, standar ternak memilih induknya memerlukan waktu minimal 4 bulan.

"Standar ternak memilih induknya minim 4 bulan. Harus tahu tanda-tanda jantan birahi. Contohnya lihat dari gelembung-gelembung yang dia buat . Untuk yang betina harus lihat dari perutnya sudah isi telur apa belum.

"Kalau sudah full telur bisa dipijahkan. Kalau sudah memilih indukan siapkan aquarium atau wadah dan diisi air yang tidak terlalu tinggi kurang lebih 5-10 cm air yang untuk diternak. Antisipasi saat anaknya menetas, anakan yang menetas di usia 4-7 hari belum stabil berenang. Fungsinya air dengan kedalaman 5 centimeter ini biar anakan gampang naik mencari udara dan tidak tenggelam," imbuhnya. 

Baca juga: Lelang Online Ikan Cupang, Damar Raup Jutaan Rupiah Per Hari

Banyak kesalahan pemula memberikan air terlalu tinggi yang membuat anakan ikan susah naik mencari udara dan akhirnya mati. 

"Kesalahan yang sering dilakukan memberikan air terlalu tinggi diwadah pemijahan. Kendala lainnya predator seperti jentik nyamuk. Makanya lubukan atau wadah pemijahan sering dipantau," sambungnya. 

Damar mengingatkan, peternak pemula sebaiknya tetap memperhatikan suhu air.  Hal itu untuk memastikan agar ikan tetap merasa nyaman, tidak kedinginan maupun kepanasan.

"Faktor suhu air juga diperhatikan. Kalau kedinginan atau kepanasan anakan rentan mati, sebaiknya ditaruh di tempat yang tidak telalu panas dan lembab," kata dia. 

Tips Budidaya Ikan Cupang
Damar berbagi tips perawatan bagi pengkoleksi ikan cupang agar ikan tetap sehat. 

Pastikan bahwa ikan yang akan dibeli itu sehat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved