Reshuffle Kabinet

Lucy Kurniasari Minta Mensos Risma Kurangi Kebiasaan Pemarah, Berikut Ini Profil Tri Rismaharini

Suka tidak suka, Risma mewakili arek Surabaya. Kalau dia gagal, tentu arek Surabaya juga yang akan menanggung malu.

Editor: Kambali
ANTARA/HO-Demokrat Surabaya
Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Lucy Kurniasari. 

Tri Rismarini lahir di Kediri, Jawa Timur pada 20 November 1961.

Menjelang usia remaja, seperti dilansir Antara, Risma dan keluarga pindah ke Surabaya dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Kota Surabaya.

Risma kemudian mengenyam pendidikan di SMA Negeri 5 Surabaya, salah satu sekolah favorit di Jawa Timur. Anak ketiga dari lima bersaudara ini kemudian melanjutkan studi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) jurusan Arsitektur dan lulus tahun 1987.

Ia meniti karier sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sejak tahun 1990-an.

Kemudian untuk mengembangkan pengetahuannya, Risma melanjutkan pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di ITS dan lulus pada 2002.

Selama di Pemkot Surabaya, Risma menjabat sebagai Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya (2001), Kepala Cabang Dinas Pertamanan Kota Surabaya (2001), Kepala Bagian Bina Pembangunan (2002), Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005), Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya (2005), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (2008).

Baca juga: Tokoh Ini Berpeluang Masuk di Kabinet Jokowi, Begini Jawaban Santai Yusril Hingga Tri Rismaharini

Karier Risma kian melejit ketika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusungnya menjadi Wali Kota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2010.

Kemenangan Risma di Pilkada, mengantarkannya dua periode memimpin Kota Surabaya.

Risma banyak mengubah wajah Kota Surabaya.

Banyak taman-taman kota yang dibangun Risma seperti halnyapemugaran Taman Bungkul di Jalan Raya Darmo dengan konsep all-in-one entertainment park, taman di Bundaran Dolog, taman buah Undaan, serta taman di Bawean.

Bahkan di beberapa tempat lainnya yang dulunya mati sekarang tiap malam dipenuhi dengan warga Surabaya.

Baca juga: Tokoh Ini Berpeluang Masuk di Kabinet Jokowi, Begini Jawaban Santai Yusril Hingga Tri Rismaharini

Selain itu Risma juga membangun jalur pedestrian dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman.

Tidak heran jika apa yang sudah dilakukan Risma di Kota Pahlawan tersebut Kota Surabaya telah berhasil meraih penghargaan Adipura pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 untuk kategori kota metropolitan.

Tidak hanya itu, pada 2014, Risma sempat membuat kehebohan karena kebijakannya menutup lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara yakni Gang Dolly.

Rismaa pun kemudian menyiapkan rangkaian kebijakan untuk memberdayakan warga Gang Dolly melalui pelatihan keterampilan.

Baca juga: Reshuffle Kabinet Mencuat, 5 Nama Ini Disebut Pantas Jadi Menteri dari Risma Sampai Fadli Zon

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved