Israel dan Irlandia Laporkan Kasus Varian Baru Covid-19 yang Sangat Menular
Tiga kasus di antaranya baru kembali dari Inggris dan sedang menjalani isolasi di sebuah hotel rujukan.
Namun atas permintaan perusahaan farmasi China itu, mereka masih menahan hasil lengkap hasil pengujian sehingga menimbulkan pertanyaan tentang transparansi.
Brasil adalah negara pertama yang menyelesaikan uji coba tahap akhir vaksin CoronaVac tapi peluncuran hasilnya, yang tadinya ditetapkan awal Desember, kini telah ditunda tiga kali.
Penundaan terbaru itu merupakan pukulan bagi Beijing, yang telah berlomba untuk mengejar ketertinggalan dari produsen obat negara-negara Barat, dan akan meningkatkan kritik bahwa perusahaan-perusahaan China pembuat vaksin kurang transparan.
Penundaan juga kemungkinan akan meningkatkan keraguan terhadap vaksin China di Brasil, pada saat virus kembali merebak.
Presiden Jair Bolsonaro mengatakan dia tidak akan menggunakan vaksin Covid-19.
Ia telah berulang kali mempertanyakan vaksin China berdasarkan "asal-usulnya".
Sebuah jajak pendapat pada awal Desember menunjukkan bahwa setengah dari masyarakat Brasil sekarang menolak vaksin China.
Pejabat dari Institut Butantan pemerintah Negara Bagian Sao Paulo menolak untuk menentukan tingkat kemanjuran dari percobaan yang mereka pimpin dengan 13.000 sukarelawan, dengan alasan kewajiban kontrak dengan Sinovac.
Mereka mengatakan, bagaimanapun, vaksin itu cukup efektif melawan virus corona baru sehingga disetujui untuk penggunaan darurat di Brasil.
Regulator kesehatan Brasil, Anvisa, telah menetapkan tingkat kemanjuran setidaknya 50 persen untuk vaksin dalam pandemi.
"Tujuan kami adalah lebih dari 50 persen. Jika 51 persen, itu akan menjadi penting bagi kita, terutama karena kita hidup pada saat krisis kesehatan," kata Sekretaris Kesehatan Sao Paulo Jean Gorinchteyn. "Bagi kami, ini akan menjadi momen untuk merayakannya."
Para pejabat mengatakan Sinovac meminta mereka untuk menunda merilis data kemanjuran vaksin yang tepat hingga 15 hari mulai Rabu (23/12/2020) sementara perusahaan mengonsolidasikan data dari uji coba secara global.
Sinovac belum menanggapi permintaan komentar
Direktur Butantan Dimas Covas mengatakan tidak ada sukarelawan yang divaksinasi dalam uji coba CoronaVac Brazil yang memperlihatkan kasus Covid-19 yang parah, berkontribusi pada optimisme tentang keefektifannya.
"Sangat bagus bahwa tidak ada kasus yang parah. Itu akan sangat berguna untuk memerangi pandemi ini," kata ahli imunologi Cristina Bonorino, yang duduk di komite ilmiah Masyarakat Imunologi Brazil.