Wanita Berusia 90 Tahun Ini Menjadi Orang Pertama Terima Vaksin Covid-19
Perempuan, yang namanya dirahasiakan itu, tinggal di salah satu panti jompo di luar kota Lucarne.
TRIBUN-BALI.COM, LUCERNE - Perempuan berusia 90 tahun di Kota Lucerne pada Rabu (23/12/2020) menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19, saat militer Swiss mendistribusikan lebih dari 100.000 dosis suntikan ke seluruh wilayah.
Lucerne dan daerah perdesaan kecil Appenzell Innerrhoden menjadi yang pertama dari 26 wilayah di Swiss yang mulai meluncurkan vaksinasi setelah regulator merestui vaksin buatan Pfizer dan mitranya asal Jerman BioNTech selama akhir pekan.
"Penghuni panti jompo akan terlebih dahulu mendapatkan vaksin," demikian otoritas Lucarne melalui situs miliknya pada Rabu kemarin.
Baca juga: Terkait Pemberian Vaksin Covid-19 untuk Nakes, RSUP Sanglah Denpasar Siapkan 2.886 Nakes
Baca juga: Benarkah Vaksin Sinovac Paling Lemah Dibandingkan Vaksin Covid-19 Lainnya? Begini Penjelasan BPOM
Baca juga: Jadi Orang Pertama yang Divaksin Covid-19, Joe Biden: Setiap Orang Harus Siap Ketika Disuntik Vaksin
Perempuan, yang namanya dirahasiakan itu, tinggal di salah satu panti jompo di luar kota Lucarne.
Pemerintahan Swiss, yang menganut sistem desentralisasi, menyerahkan semuanya kepada daerah masing-masing untuk mengembangkan rencana vaksinasi terhadap 8,6 juta orang.
Zurich, dengan populasi terbesar, diperkirakan akan memulai vaksinasi pada 4 Januari.
Inggris mulai memvaksinasi warganya beberapa pekan lalu, dan Amerika Serikat juga telah mengizinkan penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna.
Israel Temukan Varian Baru
Dari Tel Aviv dilaporkan, Israel menemukan empat kasus varian baru Covid-19 yang sangat menular, yang pertama kali muncul di Inggris. Demikian menurut Kementerian Kesehatan Israel pada Rabu (23/12/2020).
Tiga kasus di antaranya baru kembali dari Inggris dan sedang menjalani isolasi di sebuah hotel rujukan pasien Covid-19, dengan kasus keempat masih diselidiki.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Israel telah meluncurkan vaksinasi Covid-19 pada Sabtu dan 70.000 dari 9 juta penduduk mereka telah disuntikkan vaksin.
Setelah mengamankan vaksin dari produsen obat Pfizer, Moderna dan AstraZeneca, Israel berharap memiliki dosis cukup hingga akhir tahun untuk 20 persen dari populasinya yang paling rentan terhadap komplikasi Covid-19.
Hingga kini Israel mencatat 383.385 kasus Covid-19 dan 3.136 kematian.
Otoritas telah memberlakukan dua penguncian nasional dan mungkin akan segera memerintahkan pembatasan lanjutan di tengah lonjakan kasus baru.
Sementara itu, para pelancong yang hendak mengunjungi Belanda akan diwajibkan tes negatif Covid-19 tidak lebih dari tiga hari sebelum keberangkatan mulai Selasa depan, demikian pemerintah Belanda pada Rabu.
Kebijakan itu sudah berlaku bagi para pelancong asal Inggris dan Afrika Selatan pada Rabu. Pesawat penumpang dari kedua negara tersebut untuk sementara waktu dilarang awal pekan ini setelah ditemukannya varian baru virus corona yang ganas.
Pemerintah mengatakan akan memperluas kebijakan tersebut untuk mereka yang menggunakan kapal, bus dan kereta tujuan Belanda, di mana infeksi Covid-19 melonjak sekitar 40 persen pekan lalu di tengah penguncian lanjutan, saat seluruh sekolah dan banyak pertokoan ditutup.
Para pelancong yang tiba di Belanda juga diminta untuk melakukan karantina mandiri selama 10 hari, bahkan jika mereka terbukti negatif Covid-19 sebelum keberangkatan.
Sumber: antaranews.com