Kisah Anam, dari Kuli Jadi Prajurit TNI, Berani Sampaikan Keinginan kepada Jenderal Andika Perkasa
Sandi Rihata, sudah lebih dulu dikenal karena berkesempatan diajak makan siang oleh Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal Andika Perkasa
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Haidir Anam (20), adalah seorang kuli atau pekerja bangunan harian di Markas Besar TNI AD (Mabesad) yang akhirnya bisa mewujudkan cita-citanya menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Dari tayangan Youtube TNI AD, Minggu, kisah Anam diceritakan secara runtut, mulai dari pertemanannya dengan Sandi Rihata, kuli difabel yang juga sedang bekerja di Mabesad.
Sandi Rihata, sudah lebih dulu dikenal karena berkesempatan diajak makan siang oleh Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa yang kagum atas semangatnya bekerja meski dalam keterbatasan fisik.

Baca juga: Dilantik Jadi Wamenhan, Ini Profil Letjen TNI Herindra, Teman Seangkatan Jenderal Andika Perkasa
Ternyata, Anam dan Sandi bersahabat sejak kecil hingga mengantarkan mereka bersama-sama kerja sebagai pekerja bangunan harian di Mabesad, Jakarta.
"Saya pekerja bangunan proyek, kuli bangunan. Ya, kerjain saluran, keramik, ngecat, dan sebagainya. Upah hanya Rp120 ribu (per hari), namun setiap minggu saya ngirimin keluarga. Kalau saya cukup buat makan saja," kata pria asal Cirebon, Jawa Barat itu seperti dilansir Antara.
Kesulitan ekonomi membuatnya terpaksa hanya mengenyam pendidikan madrasah tsanawiyah (MTs) setingkat SMP, apalagi selepas ayahandanya wafat pada 2014 praktis membuatnya menjadi tulang punggung keluarga.
Baca juga: KSAD Jenderal Andika Perkasa Pantau Pengadaan 17 Lab PCR Mobile dan Minta Segera Dioperasikan
Sampai sekarang, Anam selalu terngiang pesan terakhir ayahandanya sebelum meninggal, yakni selalu menjaga ibunda dan adik-adiknya yang menjadi motivasinya untuk terus bersemangat bekerja.
"Sebelum meninggal, bapak cuma nitipin, 'jaga adik sama ibu kamu'. Keinget terus, makanya pengen kerja," kata Anam sambil terisak mengenang ayahandanya.
Anam yang kebetulan mendapatkan garapan kerja di Mabesad bersama Sandi, membuatnya setiap hari melihat aktivitas anggota TNI sehingga teringat kembali dengan cita-citanya menjadi prajurit TNI yang sempat dikuburnya.
"Menjadi tentara adalah cita-cita saya dari SD, cuman saya nyadar diri," ujar Anam.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Jenderal Andika Perkasa Beri Hadiah Spesial untuk Kuli Bangunan Sebelum Berpisah
Beberapa kali, Jenderal Andika Perkasa ketika berolahraga memang kerap menyempatkan mengecek pekerjaan bangunan di lingkungan Mabesad yang sedang digarap pekerja, termasuk Anam dan Sandi.
Suatu ketika Jenderal Andika Perkasa meninjau pekerjaan bangunan di sela berolahraga, tak disangka Anam memberanikan diri menyampaikan kepada Kasad mengenai cita-citanya menjadi prajurit TNI.
Jenderal Andika Perkasa kemudian memotivasi Anam untuk mendaftar Tamtama TNI jika memang berniat dan memenuhi syarat, termasuk kesiapan berkas-berkas yang dibutuhkan.
"Pendaftaran sudah mulai belum? Sudah. Coba cek pendaftaran 'online' kalau ga salah. Tamtama ya, segera. KTP mana?" tanya Jenderal Andika Perkasa yang segera dijawab Anam, "Cirebon, Pak".
Tak lupa, Kasad mengingatkan Anam untuk mempersiapkan diri secara fisik dan rajin berolahraga, mengingat seleksi fisik untuk menjadi tamtama TNI tidaklah mudah.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa: Jangan Sampai Prajurit Rado, Rajin Tapi Bodoh