Populer di Tribun Bali
POPULER TERKINI: Pemilik Usaha Marah-marah pada Satpol PP | Sisi Lain Gading Marten Diungkap Mantan
Inilah berita populer terkini di Tribun Bali. Mulai dari seorang pemilik restoran yang marah-marah pada petugas Satpol PP; sisi lain Gading Marten.
Seperti cerita kekasih Gading Marten ketika dipergoki selingkuh, sikap yang ditunjukkan Gading Martin malah tidak seperti yang dibayangkan.
Roy Marten mendengarkan cerita tersebut lantas dengan yakin menyebut bahwa sang putra, Gading Marten adalah sosok pria baik.
Hal itu dipicu kala mantan kekasih Gading Marten, Astrid Tiar bercerita momennya saat berpacaran dengan anak Roy Marten.
Astrid bercerita soal bagaimana respon Gading Marten ketika dirinya berselingkuh.
Cerita tersebut sempat diungkap Astrid di acara Raffi Ahmad di Trans 7.
Kepada Raffi Ahmad, Astrid mengaku bahwa Gading Marten adalah pria yang tidak pernah marah.
Bahkan ketika pacaran, Astrid menyebut Gading Marten adalah sosok setia.
"Gading tuh jarang marah ya ?" tanya Raffi Ahmad.
"Enggak pernah. Enggak pernah marah," akui Astrid.
"Kalau ada konflik ?" tanya Vicky Prasetyo.
"Dia cuma, ya udah gitu. Dia (Gading) itu kalau udah punya pacar, setianya minta ampun," akui Astrid.
"Waktu sama Gading, Lu yang enggak setia berarti ?" tanya Raffi Ahmad.
"Gue yang enggak setia," kata Astrid.
Mengaku pernah selingkuh, Astrid mengurai bagaimana respon Gading Marten.
Melihat sang kekasih selingkuh dengan pria lain, Gading Marten justru melakukan tindakan tak terduga.
Aih-alih marah, Gading Marten dengan tenangnya menanggapi aksi Astrid selingkuh dengan bijak.
"Gue lagi makan sama cowok satunya lagi (selingkuhan). Dia (Gading) datengin Gue, cuma bilang 'Ini pacar Gue, mamanya telepon disuruh pulang. Ayo sayang Kita pulang'," ungkap Astrid.
"Padahal lu lagi dinner sama cowok lain ?" tanya Vicky Prasetyo.
"Iya, lagi nge-date sama cowok lain. Sebaik itu dia (Gading). Di mobil (Gading) cuma bilang gini doang 'Kamu jangan gitu lagi ya, Aku sedih'. Cuma itu," ujar Astrid Tiar.
Cerita yang diungkap Astrid Tiar itu kembali diperlihatkan di hadapan Roy Marten.
Dalam tayangan Rumpi Trans TV, Roy Marten takjub mendengar cerita Astrid Tiar soal sosok Gading.
Roy lantas menyebut bahwa sikap sabar Gading Marten itu adalah salah satu kekurangannya.
"Mungkin itu kekurangannya Gading. Karena marah adalah sebuah anugerah Tuhan juga. Ketika partner atau pacar kita melakukan itu, sebaiknya marah, tapi marah yang terukur," kata Roy Marten dilansir TribunnewsBogor.com, Sabtu (2/1/2021).
Kembali berujar, Roy Marten menyebut bahwa Gading Marten adalah sosok yang terlalu baik.
Hal itu lah yang membuat Gading Marten kerap ditinggalkan perempuan.
"Gading terlalu steril," ujar Roy Marten.
"Gading terlalu baik ?" tanya Feni Rose.
"Terlalu baik. Jadi perempuan tidak merasa ada tantangan apapun," ucap Roy Marten.
"Kok bisa gitu sih Om anaknya ?" tanya Feni Rose heran.
"Iya. Saya juga baik. Tapi tidak sebaik Gading. Kalau Gading baik banget. Kalau saya baik tapi ada marahnya," akui Roy Marten.
3. Sederet Fakta Kakak Adik yang Tenggelam di Jembrana, Bali

Satu korban tenggelam di Sungai Yeh Mekecir, Jembrana, Bali, akhirnya ditemukan.
Penemuan dilakukan petugas tim SAR gabungan dari Pos Pencarian dan Pertolongan, BPBD Jembrana dan pihak Kepolisian.
Korban tenggelam yang berhasil dievakuasi ialah Gusti Komang Suka Suarsana.
Gusti Komang Suka Suarsana meninggal dunia dan saat ini jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Banjar Kepuh Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Sabtu (2/1/2021).
Informasi di lapangan, bahwa jenazah ditemukan sekitar pukul 10.15 Wita.
Korban ditemukan di sekitaran lokasi kejadian setelah pihak pos pencarian dan pertolongan melakukan tiga kali lebih penyelaman.
Saat ini suasana duka nampak di kediaman Gusti Komang Suka.
Belasan orang sudah berada di rumah Gusti Komang Suka, dan sedang melakukan pembersihan pada jenazah Gusti Komang Suka.
Kepala Kantor Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, Dewa Hendri membenarkan bahwa penemuan satu jenazah sudah ditemukan.
Pihaknya kini berlanjut untuk mencari satu orang lagi yang belum diketahui meninggal atau tidak.
Namun, untuk kakaknya sudah dipastikan meninggal dunia dan jenazah langsung dibawa ke rumah duka.
“Kami lanjutkan pencarian untuk korban kedua,” bebernya.
Sementara itu, Perbekel Desa Mendoyo Dauh Tukad, Gusti Putu Ediana mengatakan bahwa dirinya dengan keluarganya pada waktu kejadian juga turut mandi.
Namun lokasinya berbeda dengan TKP.
Menurut penglingsir desa setempat, TKP disebut sebagai Tibu Bunter.
Diketahui sangat jarang orang mandi di Tibu Bunter tersebut.
Paling tidak warga yang ke sana memilih di sisi selatan atau sisi utara tibu.
Alasannya karena hal mistis dan kedalaman tibu tersebut.
“Sejatinya tidak boleh karena memang ada cerita-cerita dari warga bahwa banyak kejadian. Tapi itu kan tidak bisa jadi fakta, hanya cerita. Kalau kejadian saat ini fakta ada yang tenggelam. Maka mulai sekarang kami imbau untuk tidak di sana."
"Apalagi yang tidak bisa berenang. Secara logika bukan mistis memang dalam. Kami juga belum mengetahui apakah korban memang bisa berenang atau tidak,” ucapnya saat ditemui di rumah duka.
Cerita ini juga diamini oleh sesepuh atau orangtua yang juga warga di sana, Gusti Putu Darma.
Oleh warga, TKP tersebut dianggap tenget atau angker sehingga dilarang oleh orang pintar atau yang mengetahui hal mistis untuk mandi.
Beberapa cerita niskala atau gaib di sana, ialah TKP merupakan tempat mandi dedari atau bidadari.
Kemudian, cerita lain ada sapi yang tiba-tiba bisa jatuh ke Tibu Bunter dan kemudian hilang.
Selain itu, juga ada cerita bahwa ada pemangkasan pohon yang kemudian muncul kera-kera putih.
“Memang banyak cerita mistis dan memang dilarang,” ungkapnya.
Gusti Darma pun mengaku, kalau saja dua korban dan temannya saat melintas ke sana diketahui oleh warga yang tinggal di sana yakni Pak Sindu yang memiliki pekarangan dan rumah di sisi selatan Tibu, pasti akan dilarang.
Sedangkan yang diperbolehkan cuma di sisi utara dan sisi selatannya. Jadi, kalau memang mandi harus di luar TKP tersebut.
“Kalau saja itu diketahui Pak Sindu yang punya pekarangan pasti gak dibolehin. Karena itu juga dalam banget pas di tibunya mungkin ada 10 meteran,” bebernya.