Corona di Indonesia

237 Dokter Meninggal Covid-19, Terbanyak di Jawa Timur, di Bali 6 Dokter

Bahkan sepanjang bulan Desember 2020, kata Adib, tercatat 52 tenaga medis dokter meninggal Covid-19.

Kontan
Poster para dokter meninggal Covid-19 dipasang di tiang flyover di Jakarta. Sepanjang 2020 tercatat 237 dokter meninggal Covid-19, yang terbanyak di Jawa Timur. 

Data itu merupakan kumulatif data kematian akibat Covid-19 dari Maret hingga akhir Desember 2020.

Adib menyebut kenaikan jumlah kematian tenaga kesehatan ini merupakan imbas aktivitas beberapa bulan terakhir seperti Pilkada Serentak 2020 hingga rangkaian libur panjang akhir tahun.

"Salah satu dampak dari akumulasi peningkatan aktivitas dan mobilitas yang terjadi belakangan ini. Seperti berlibur, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah), dan aktivitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak serumah," jelas Adib.

Oleh sebab itu, Adib kembali mengingatkan kepada masyarakat bahwa langkah yang dapat menekan transmisi penularan virus corona adalah dari masyarakat.

Ia mengingatkan bahwa disediakannya vaksin corona di Indonesia oleh pemerintah bukan berarti bisa menjadi obat Covid-19.

"Vaksin dan vaksinasi adalah upaya yang bersifat preventif dan bukan kuratif. Meski sudah ada vaksin dan sudah melakukan vaksinasi, kami mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Karena risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi, di mana rasio positif Covid pada angka 29,4 persen," tutur dia.

Ia juga meminta masyarakat agar lebih patuh terhadap protokol kesehatan, meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Besok Biofarma Kirim Vaksin Covid-19 Sinovac ke Bali, Vaksinasi Serentak Mulai 22 Januari 2021 

Adib menuturkan, bila masyarakat memakai masker, maka perlindungan terhadap virus mencapai 85 persen, bila menjaga jarak mencapai 90 persen, dan apabila mencuci tangan keamanan dari virus mencapai 80 persen.

Selain itu ia juga meminta pemerintah terus meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T).

Adib juga meminta pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan agar memperhatikan ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi nakes.

Serta, memberikan tes corona rutin untuk memastikan status kondisi kesehatan mereka.

”Perlindungan bagi tenaga medis dan kesehatan ini adalah mutlak diperlukan, karena dalam situasi masyarakat yang abai protokol kesehatan dan seharusnya berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi ini. Namun, kami kini bukan hanya menjadi garda terdepan, namun juga benteng terakhir,” ujarnya.

Sebaran Wilayah Kematian Dokter Indonesia

Jawa Timur : 46 dokter

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved