Pendidikan

Hari Ini Siswa di Bangli Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah, Begini Suasananya

Sejumlah satuan pendidikan di Bangli telah kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), Senin (4/1/2021).

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Widyartha Suryawan
dok. istimewa
Bupati Bangli, I Made Gianyar ketika meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SD Bilingual School, Bangli, Senin (4/1/2021) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sejumlah satuan pendidikan di Bangli telah kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), Senin (4/1/2021).

Kegiatan PTM hari pertama ditengah masa pandemi Covid-19 ini, dilaksanakan tetap dengan menerapkan protokol kesehatan. 

PTM diselenggarakan pada satuan pendidikan tingkat SD dan SMP.

Pada pelaksanaannya, proses belajar mengajar (PBM) hanya dilakukan selama tiga jam mata pelajaran.

Jumlah peserta didik tiap kelas juga dibatasi hanya 25 hingga 50 persen dari total siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nengah Sukarta mengatakan pelaksanaan PTM ini sesuai revisi SKB empat menteri, yang membolehkan tatap muka sepanjang ada tindak lanjut dari pemerintah daerah.

Pun pihaknya juga telah menerima surat edaran Gubernur Bali terkait PTM ini.

"Intinya SE bapak gubernur itu akan efektif kalau kita koordinasi. Jadi tanggung jawab bersama dari stakeholder terendah," kata dia. 

Sukarta mengaku sudah menindaklanjuti dengan mewajibkan pelaksanaan protokol kesehatan dalam kegiatan PTM.

Pihaknya juga menegaskan telah melakukan penyiapan sarana dan prasarana sekolah, sosialisasi terhadap seluruh stakeholder baik kepala sekolah, orang tua siswa/wali serta komite sekolah.

Bupati Bangli, I Made Gianyar ketika meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SD Bilingual School, Bangli, Senin (4/1/2021)
Bupati Bangli, I Made Gianyar ketika meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SD Bilingual School, Bangli, Senin (4/1/2021) (dok. istimewa)

"Begitupun juga meminta izin dari masing-masing satuan pendidikan kepada kantor desa sebagai satgas gotong-royong penanggulangan Covid-19 di desa. Jadi intinya seluruh persyaratan sudah dipenuhi.  Pada H-5 kami juga sudah melakukan pengecekan kembali ihwal persiapan PTM dengan menyebarkan kuesioner juga dan simulasi tentang pelaksanaan tatap muka, serta pemasangan SOP PTM di tiap sekolah," jelasnya. 

Kegiatan PTM dilaksanakan dengan pembatasan jumlah siswa di tiap kelas, dengan kisaran 25 hingga 50 persen.

Sukarta mengatakan pembatasan ini merupakan salah satu penerapan 3M, yakni mengatur jarak antar siswa.

"Penerapannya dengan sistem shift. Jadi 50 hingga 75 persen siswa lainnya mengikuti pembelajaran secara online. Besok, siswa yang ikut online menjalankan PTM, sedangkan yang saat ini PTM melaksanakan online. Jadi gantian," ucap dia. 

Lebih lanjut dijelaskan, perbedaan aturan jumlah siswa yang masuk antara 25 dan 50 persen, adalah pada luas halaman sekolah yang dimiliki. Bilamana luas halamannya tergolong sempit, maka jumlah siswa tiap kelasnya ditetapkan 25 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved