Perawat 28 Tahun Tahun Ditemukan Meninggal dengan Kondisi Tangan Kanan Terputus Total
Perawat 28 Tahun Tahun Ditemukan Meninggal dengan Kondisi Tangan Kanan Terputus Total
Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya
TRIBUN-BALI.COM -Nasib tragis menimpa seorang perawat di Aceh.
Perawat malang ini tewas setelah tangan kanannya putus total.
Tangan korban putus setelah terkena pisau pemotong rumput yang lepas.
Pelaku saat ini telah diamankan. Polisi mengatakan, kasus ini murni kecelakaan kerja tanpa ada unsur kesengajaan.
Baca juga: Selamat Jalan Chacha Sherly, Meninggal Akibat Pendarahan Otak, Sifat ini Patut Ditiru
Polres Aceh Barat Daya (Abdya) resmi menetapkanAB (65), sebagai tersangka dalam kasus meninggalnya Anna Mutia (28) perawat Rumah Sakit Tengku Peukan (RSUTP) yang ditemukan dalam kondisi tangan kanannya putus total.
AB dinilai bertanggung jawab atas meninggalnya ibu satu anak tersebut, seusai mata potong rumput miliknya copot hingga terbang dan mengenai lengan kanan korban, Senin (28/12/2020) pagi.
Akibatnya, Anna tergeletak dan tidak sadarkan diri di atas jalan Dusun Ingin Jaya, Gampong Ujong Padang, Kecamatan Susoh, Senin (28/12/2020) pagi.
Baca juga: Terungkap, Kisah Terlarang Gisel dan Nobu Berawal dari Undangan ini, Video 5,32 Menit Jadi Sorotan
Atas peristiwa itu, perawat yang bertugas di ruang paru itu, tak hanya kehilangan tangan kanannya, namun juga harus kehilangan nyawa.
"Alhamdulillah, kita sudah mendapatkan motif musibah yang menimpa Anna," ujar Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi STP didamping Kabag Ops dan Kapolsek Susoh, Iptu Barmawi, saat menggelar pers rilis, Selasa (5/1/2021) di halaman Mapolres setempat.
Awalnya, kata Erjan, pihaknya menduga musibah yang menimpa Anna merupakan laka tunggal.
Baca juga: Wijin Ungkap Alasan Pertahankan Gisel Meski Telah Berhubungan bareng Nobu
Namun setelah mendapat laporan, pihaknya melakukan penyelidikan.
"Pelaku sudah ditangkap. Intinya, kita sudah mengungkap motif yang selama ini masih tanda tanya, ada yang mengatakan begal, perampokan dan begal, atau dendam itu tidak benar, yang benar adalah beliau terkena pisau pemotong rumput," tegas AKP Erjan.
Menurutnya, apa yang menimpa Anna itu adalah kecelakaan kerja dan tidak ada unsur kesengajaan.
"Ini murni kecelakaan kerja, tidak ada unsur kesengajaan," tegasnya.
Karena, katanya, saat kejadian AB sedang bekerja membersihkan rumput di kebunnya menggunakan mesin pemotong.
Tiba-tiba sebagian pisau pemotong lepas hingga terbang dan mengenai tangan kanan Anna yang sedang melintas di kawasan tersebut.
Tak lama kemudian, tiba-tiba AB mendengar suara jeritan Anna yang meminta tolong diikuti suara sepeda motor yang jatuh.
Mendengar suara tersebut, AB pun ke luar dari kebun menghampiri korban yang sudah tergeletak di atas aspal.
Saat tiba ke lokasi itu, AB melihat di tangan kanan korban, ada serpihan mata pisau pemotong rumput miliknya yang copot.
Karena ketakutan, AB pun segera mencabut dan membuang mata pisau tersebut, tanpa dilihat oleh teman Anna yang awalnya sudah melaju ke depan dan kembali ke lokasi sesuai mendengar jeritan Anna.
"Karena ketakutan, pelaku berusaha mencabut pisau yang nyangkut di lengan korban," terangnya.
Melihat kondisi tangan korban terputus, sebut Erjan, sehingga AB membuang serpihan pisau tersebut ke bekas lahan kebun jagung yang tak jauh dari lokasi kejadian.
"Jaraknya hanya berkisar 8 meter, dari lintasan jalan aspal," ungkapnya.
Erjan menambahkan, alasan AB membuang serpihan besi pemotong rumput itu, karena merasa ketakutan.
"Bahkan, karena merasa ketakutan, beliau juga menanam mesin pemotong rumput di kebun sawit di belakang rumahnya, sesuai menggantikan dengan mata pisau yang baru," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Perawat RSUTP Meninggal Putus Tangan, Pelaku Ketakukan dan Memilih Menolong Korban