WIKI BALI
WIKI BALI - Museum Bali, Kombinasi Arsitektur Pura dan Puri
Museum Bali atau juga dikenal sebagai Museum Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebudayaan Bali adalah salah satu museum yang ada di Kota Denpasar, Bali.
Penulis: Noviana Windri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Setelah ia mendapatkan gagasan dan pencerahan dari Th. A. Resink, W.J.F Kroon mewujudkannya dengan mendirikan Gedung Arca di tahun 1910.
Pembangunan Gedung Arca diarsiteki oleh I Gusti Ketut Kandel dari Banjar Abasan dan I Gusti Ketut Rai dari Banjar Belong.
Serta seorang arsitek Jerman bernama Curt Grundler yang saat itu sedang berada di Bali sebagai wisatawan peneliti.
Perencanaan pembangunan tersebut juga dibuat bersama para ahli bangunan tradisional Bali atau Undagi.
Raja dari empat kabupaten di Bali yaitu Buleleng, Tabanan, Badung dan Karangasem memberikan dukungan dana dan material proyek.
Museum Bali dibangun dengan kombinasi arsitektur antara Pura (tempat sembahyang umat Hindu) dan Puri (Istana Raja).
Sejarah mencatat peresmian Museum Bali pada 8 Desember 1932 dan dikelola oleh Yayasan Bali Museum (kini sudah dikelola oleh Pemda Provinsi Bali) dan dibuka untuk umum sejak saat itu hingga detik ini.
BANGUNAN
Museum Bali dibangun menggunakan konsep Tri Mandala, yaitu Nista Mandala (Bagian luar), Madya Mandala (Bagian tengah sebelum memasuki bagian intinya) dan Utama Mandala (Bagian Inti).
Terdapat tiga bangunan utama yang letaknya di dalam kompleks Museum Bali yaitu Gedung Buleleng, Gedung Karangasem, dan Gedung Tabanan.
1. Gedung Buleleng
Gaya arsitektur gedung yang dibiayai oleh Kerajaan Buleleng ini adalah gaya bangunan tradisional dari Bali Utara.
Koleksi di gedung ini selain kostum adat Bali dan pelengkapnya, beberapa koleksi patung tanah liat yang berdesain sederhana dan primitif, alat – alat dari batu, alat rumah tangga, alat pertanian, alat yang digunakan nelayan, dan lainnya.
2. Gedung Karangasem
Sesuai namanya, pembiayaan pembangunan gedung ini tentu berasal dari Kerajaan Karangasem.