Corona di Bali

Dua Hari Gelar Sekolah Tatap Muka, 2 SD di Bangli Kembali Terapkan Pembelajaran Daring, Ini Sebabnya

Sempat dua hari mengikuti pembelajaran tatap muka, para siswa dari dua SD di Bangli kembali menerapkan pembelajaran secara daring (online)

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Widyartha Suryawan
dok. istimewa
Bupati Bangli, I Made Gianyar ketika meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SD Bilingual School, Bangli, Senin (4/1/2021). 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sempat dua hari mengikuti pembelajaran tatap muka, para siswa dari dua sekolah dasar (SD) di Bangli kembali menerapkan pembelajaran secara daring (online).

Hal itu menyusul ditemukannya kasus positif Covid-19 pada lingkungan sekitar sekolah tersebut.

Kepala Disdikpora Bangli, I Nengah Sukarta, mengungkapkan, dua sekolah yang kembali ke belajar daring adalah SDN 1 Kubu, Bangli dan SDN Selulung, Kintamani.

Namun Sukarta menegaskan, kembalinya ke proses belajar daring bukan disebabkan adanya klaster sekolah, baik guru, siswa, ataupun orangtua siswa yang positif Covid. Melainkan akibat klaster keluarga.

"Seperti di SDN Selulung, itu ada empat orang di satu keluarga, yang rumahnya berada di sekitar lingkungan sekolah. Itu sumbernya dari neneknya yang baru pulang dari Sulawesi. Begitupun dengan di SDN 1 Kubu, juga karena keluarga yang kediamannya dekat dengan sekolah itu," ujarnya, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Empat Kecamatan Se-Bangli Mengalami Peningkatan Kasus Positif Covid-19

Baca juga: Terkendala Cold Chain, Dinkes Bangli Hanya Mampu Simpan Vaksin Dalam Jumlah Terbatas

Baca juga: 4 Anak Asal Desa Selulung Bangli Terkonfirmasi Positif Covid-19

Sukarta menjelaskan, pembelajaran daring di dua SD itu mulai berlaku Rabu (6/1/2021) kemarin.

Pembelajaran daring diperkirakan dilakukan selama 14 hari kedepan.

"Kita juga tetap menunggu laporan perkembangan kasus dari Satgas Covid- 19 Bangli, khususnya di dua wilayah tersebut. Yang jelas dari 156 SD yang telah melaksanakan PTM (pembelajaran tatap muka) di Bangli, hanya dua sekolah itu yang sementara kembali melaksanakan pembelajaran daring," ujar Sukarta.

Humas Satgas Covid- 19 Bangli, I Wayan Dirgayusa mengimbau kepada sekolah-sekolah yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka, agar secara disiplin dan ketat menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

Mulai dari menyediakan tempat cuci tangan di depan masing-masing kelas lengkap dengan sabun dan lap, serta pelaksanaannya diawasi dan dipandu guru-guru.

Selain itu juga menyediakan thermo gun dan mengawasi social distancing siswa secara ketat.

“Bila perlu setiap saat ada imbauan dari kepala sekolah melalui speaker atau alat komunikasi lain, kepada para murid, guru, dan unsur lain yang ada di lingkungan sekolah, untuk cuci tangan dan jaga jarak setiap saat dan setiap waktu. Itu sangat penting karena kami tidak ingin terjadi klaster sekolah maupun lonjakan kasus di Bangli,” tandasnya.

Peserta Pembelajaran Tatap Muka Dibatasi
Diberitakan sebelumnya, sejumlah satuan pendidikan di Bangli telah kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), Senin (4/1/2021).

Kegiatan PTM hari pertama ditengah masa pandemi Covid-19 ini, dilaksanakan tetap dengan menerapkan protokol kesehatan. 

PTM diselenggarakan pada satuan pendidikan tingkat SD dan SMP.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved