Pesawat Sriwijaya Hilang Kontak
Dirut Sriwijaya Air Pastikan Pesawat SJ 182 yang Berusia 26 Tahun Layak Terbang
Pesawat Boeing 737-500 rute Jakarta-Pontianak tersebut hilang kontak hanya empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
Yaman Zai yang sudah satu tahun tinggal di Pontianak menangis histeris setibanya di Bandara Supadio.
Ia mengungkapkan, turut pula dalam penerbangan itu anaknya yang baru lahir beberapa bulan lalu.
"Terakhir kontak saya setengah 2 siang tadi, mereka sudah di bandara, maknanya saya tunggu tunggu, palingkan biasa satu jam sudah sampai, tapi ditunggu tidak datang, ditelepon tidak aktif,"katanya.
Basarnas Pontianak telah menyiapkan crisis center dan posko informasi di Bandara Supadio untuk keluarga dari penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu.
Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan untuk memaksimalkan upaya pencarian pesawat Sriwijaya Air.
Menurut Budi, Basarnas telah mengerahkan kapal ke titik lokasi dugaan hilang kontak pesawat di sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
"Pukul 17.30 WIB Bapak Presiden memberikan arahan untuk memasimalkan upaya pencarian dan tentu sudah dikerahkan Kapal Basarnas," kata Budi dalam konferensi pers dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021).
Basarnas akan memulai pencarian ke lokasi pada Minggu (10/1/2021) jika sudah menemukan titik koordinat lokasi jatuhnya pesawat.
Warga sekitar Pulau Lancang mengaku mendengar suara dentuman pukul 15.00 WIB dan sempat disangka suara guruh karena sedang hujan.
Setelah mendengar suara tersebut, warga Pulau Lancang langsung berlayar menuju perairan sekitar Pulau Laki dan telah memperoleh sejumlah puing-puing yang diduga berasal dari badan pesawat.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengerahkan 7 kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta – Pontianak.
Baca juga: Kronologi Sriwijaya Air SJ 182 Hilang Kontak Hingga Diduga Kuat Jatuh di Sekitar Pulau Laki
Ketujuh kapal tersebut 5 unit di antaranya merupakan armada Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok yaitu KN. Trisula P-111 yang saat ini sudah berada di wilayah perairan Kepulauan Seribu, KN. Alugara P-114, KN. Celurit P-203, KN. Belati P. 205. Selain itu, RIB SAR PLP Tanjung Priok juga disiagakan.
Adapun Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kepulauan Seribu mengerahkan 2 kapal patroli yaitu KN.355 dan V.S054 yang akan berangkat Minggu pagi (10/1/2021).
"Kapal-kapal patroli KPLP siap siaga dan segera bergabung dengan tim SAR di bawah komando Basarnas untuk melakukan pertolongan dan pencarian korban pesawat Sriwijaya Air tersebut, kata Direktur KPLP, Ahmad mellalui siaran pers.
Nakhoda kapal Trisula, Eko Surya mengatakan kapal Trisula telah menemukan benda-benda yang diduga milik Sriwijaya Air. "Hingga saat ini, kapal Patroli Trisula masih berada di lokasi melakukan pencarian dan pertolongan," kata Eko.