Mengenal Signal, Pilihan Aplikasi yang Mulai Dilirik Menggantikan WhatsApp
Aplikasi Signal mulai dilirik untuk menggantikan WhatsApp. Apakah Signal dan apa perbedaannya, terlebih soal pengelolaan data pengguna?
Tapi semua pesan hanya tersimpan selama 30 hari setelah diterima dan akan dihapus setelahnya.
Sistem enkripsi ini tidak berlaku ketika pengguna melakukan backup, baik ke penyimpanan lokal maupun cloud.
Dampaknya, cadangan chat akan lebih rentan untuk dicuri. Itu dari sistem back-end.
Dari sisi pengguna, WhatsApp menawarkan aneka fitur keamanan.
Mulai dari otentikasi dua langkah (2FA) serta PIN dan sidik jari untuk mencegah tangan jahil membuka aplikasi WhatsApp pengguna.
Signal
Dibanding WhatsApp, aplikasi Signal paling unggul soal sistem keamanan.
Seperti WhatsApp, Signal menggunakan Signal Protocol untuk sistem keamanan.
Enkripsi juga aktif secara default untuk semua jenis komunikasi.
Perbedaannya, enkripsi Signal tidak sekadar di komunikasi penggunanya, melainkan juga di metadata.
Dilaporkan Forbes yang membandingkan metadata dari beberapa aplikasi chatting, Signal tidak menghimpun data apa pun dari penggunanya, jauh berbeda dari metadata yang dihimpun WhatsApp dan Facebook Messenger.
Demi menjaga privasi pengguna di semua lini, Signal menambah keamanan aplikasinya dengan fitur enkripsi yang lebih canggih, bernama Sealed Sender yang mencegah siapa pun, termasuk tim internal Signal, mengetahui siapa yang mengirim atau menerima pesan.
Pengguna juga bisa mengaktifkan PIN dan biometrik, untuk mencegah tangan jahil membuka aplikasi Signal.
Satu lagi fitur yang cukup penting, yakni opsi untuk mencegah chat di-screenshot.
Ada pula fitur untuk memburamkan wajah secara otomatis sebelum dikirimkan. Pengguna juga bisa mengaktifkan fitur incognito keyboard untuk mencegah machine learning mempelajari apa yang pernah Anda ketik.
