4 Jenazah Penumpang Sriwijaya Air Berhasil Diidentifikasi, Ada 12 Titik Kesamaan

4 Jenazah Penumpang Sriwijaya Air Berhasil Diidentifikasi, Ada 12 Titik Kesamaan

(DOK. BASARNAS)
Pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Ditemukan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan beberapa potongan tubuh, dibawa ke Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021) siang. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Proses identifikasi jenazah penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mulai membuahkan hasil.

Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi empat korban Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

Okky Bisma (29) menjadi korban pertama yang berhasil diidentifikasi tim DVI Polri.

Hasil identifikasinya diumumkan, Senin (11/1/2021) sore.

Baca juga: Terkini, 24 Kantong Jenazah Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Dievakuasi ke Darat

Kemudian, Selasa (12/1/2021), tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi tiga korban lainnya.

Masing-masing atas nama Fadli Satrianto, Khasanah, dan Ashabul Yamin.

Tim DVI Polri pun menjelaskan bagaimana cara keempatnya bisa dikenali.

Brikut proses identifikasi terhada keempatnya;

1. Okky Bisma

Kepala Pusat Inafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto menyebut, pihaknya berhasil mengidentifikasi Okky Bisma berdasarkan sidik jari dan dicocokkan dengan E-KTP.

Baca juga: Sarah Beatrice Alomau Masuk dalam Manifes Penumpang Pesawat Sriwijaya Air, Saya Sehat Walafiat

Tentunya, setelah melakukan proses identifikasi dari manifest yang diterima pihaknya dari Sriwijaya Air.
Kemudian dari manifest, Tim DVI mendapat E-KTP dari Dukcapil Kemendagri.

Lalu, melakukan scan sidik jari dari body part korban menggunakan alat khusus.

"Ketika sidik jari ini ditempel dengan alat ini akan masuk E-KTP Dukcapil dan muncul kandidat dan kandidat kita teliti satu-persatu, kita cek di manifest nama Okky Bisma ada di manifest nomor empat," kata Hudi saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).

Hudi memastikan body part tersebut merupakan tangan dari korban bernama Okky Bisma.

"Ternyata ini sama dengan data E-KTP di dukcapil maka kami dapat sidik jari di E-KTP dan kami bandingkan apakah benar ini orang yang sama," ucap Hudi.

"Data E-KTP yang ada telunjuk kananya dibandingkan sampel telunjuk kanan juga yang ada di body part tersebut dan hasilnya identik," jelasnya.

Ia juga menyebut, terdapat 12 titik kesamaan dari pencocokan sidik jari tersebut.

"Dan hasilnya ternyata identik, kami temukan 12 titik kesamaan dan itu cukup memastikan bahwa orang ini adalah orang yang sama," jelasnya.

Okky Bisma merupakan laki-laki kelahiran 12 Desember 1991 dan berdasarkan KTP tercatat sebagai warga Jakarta Timur.

2. Fadly Satrianto

Kapus Inafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto mengatakan korban Fadly Satrianto merupakan Co pilot Sriwijaya Air dan terdaftar dalam manifest nomor 31.

"Ini (Fadly Satrianto,red) terdaftar pada nomor manifest 31. Dan ini ternyata adalah copilot dari pesawat Sriwijaya Air," kata Hudi Suryanto saat saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).

Fadly Satrianto berjenis kelamin laki-laki dan beragama Islam.

Berdasarkan data e-KTP, Fadly Satrianto beralamat di Teluk Penanjung 17 RT 04/05 di daerah Pabean Cantian, Jawa Timur.

Kepastian ini diperoleh INAFIS Polri setelah menemukan 12 titik kesamaan antara bagian tubuh yang ditemukan dengan DNA Fadly Satrianto yang diserahkan pihak keluarga.

"Kami juga sudah melakukan perbandingan sidik jari, ini yang kami dapat. Perbandingan sidik jarinya dari E-KTP telunjuk kanan, yang berhasil kita identifikasi dari bagian tubuh yang kami dapatkan. Identik 12 titik persamaan," jelas Hudi.

3. Asy Habul Yamin

Kapus Inafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto mengatakan, korban Asy Habul Yamin terdaftar sebagai manifest nomor 40 dalam penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.

"Ini sesuai dengan daftar manifest penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 yang kami terima, yaitu nomor manifest 40. Sehingga diyakini korban ini benar-benar terdaftar dan naik pesawat Sriwijaya Air," kata Hudi Suryanto saat saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).

Asy Habul Yamin merupakan pria kelahiran Sintang, 31 Mei 1984.

Korban tercatat beralamat di Jalan Sakti Nomor 7A, RT 05/06, Kelurahan Patukangan Selatan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Ia memastikan hal itu dari data E-KTP yang sudah merekam sebelumnya.

Hudi juga menyebut, terdapat 12 titik kesamaan dari pencocokan sidik jari tersebut.

"Dari sidik jari yang kami ambil dari korban tersebut, dan sidik jari dari E-KTP yang menjadi data base kita, ini juga bisa teridentifikasi dengan ditemukannya 12 titik persamaan. Yang satu diambil dari E-KTP yang satu diambil dari sidik jari korban, jempol kanan," ucap Hudi.

"Jadi untuk mengidentifikasi itu yang mudah diambil dari sampel jempol dan telunjuk. Ini diperoleh dari jempol kanan," jelasnya.

4. Khasanah

Kapus Inafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto mengatakan, korban Khasanah terdaftar sebagai manifest nomor 28 dalam penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.

"Terdaftar sebagai penumpang dengan nomor manifest 28," kata Hudi Suryanto saat saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).

Hudi juga menambahkan, Khasanah merupakan perempuan kelahiran Lamongan 28 Desember 1970.

Korban tercatat beralamat di Gang Lentoro Jalur III, RT 05/05, Kecamatan Pontianak Barat, Kalimantan Barat.

Ia memastikan hal itu dari data E-KTP yang sudah merekam sebelumnya.

Hudi juga menyebut, terdapat 12 titik kesamaan dari pencocokan sidik jari tersebut.

"Ini juga sudah kami perbandingan sidik jarinya, jempol kanan antara yang ada di e-KTP dengan bagian tubuh dari kantung mayat tersebut," ucap Hudi.

"Alhamdulillah kita temukan 12 titik kesamaan, sehingga bisa dinyatakan itu adalah identik," jelasnya.

Basarnas Angkat 24 Kantong Jenazah

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyebutkan, pada Selasa (12/1/2021) sore ini telah mengangkat 24 kantong jenazah dan satu kantong berisi partikel pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) Bagus Puruhito mengatakan, proses evakuasi korban dan partikel pesawat akan terus dilakukan.

"Kami juga berharap dalam proses evakuasi ini, kerja sama dari berbagai pihak tetap terjaga dan baik untuk menemukan korban dan partikel pesawat seperti Cockpit Voice Recorder (CVR) yang belum ditemukan," kata Bagus dalam jumpa pers di JICT Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021).

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak dinyatakan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021), pukul 14.40 WIB.

Pesawat SJ 182 bertipe Boeing 737-500 ini terkonfirmasi jatuh di sekitar wilayah Kepulauan Seribu.

Sebelum mengalami kecelakaan, pesawat tersebut sempat hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-hatta.

Pesawat SJ 182 membawat 6 kru aktif serta 6 kru tambahan, 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.

(tribunnews.com/ Fransiskus/Genik)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Empat Korban Sriwijaya Air SJ-182 Berhasil Diidentifikasi, Begini Cara Keempatnya Dikenali

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved