Pejabat Top Militer AS Ancam Pendukung Garis Keras Trump untuk Tak Halangi Pelantikan Joe Biden

Merespon situasi nasional Amerika Serikat yang menghangat akhir-akhir ini, Kepala Staf Gabungan militer AS, Jenderal Mark Milley angkat bicara, Selas

Editor: Ady Sucipto
Twitter Joe Biden
(Dalam gambar: Jill Biden-Joe Biden-Kamala Harris-Biden-Douglas Emhoff) Yakin Menang Pilpres Amerika Serikat karena Trump Mulai Mengancam untuk Ajukan Gugatan Hukum 

TRIBUN-BALI.COM,-- Merespon situasi nasional Amerika Serikat yang menghangat akhir-akhir ini, Kepala Staf Gabungan militer AS, Jenderal Mark Milley angkat bicara, Selasa (12/1/2021).

Jenderal Mark Milley menyoroti dan merespon terkait insiden kekerasan dan serangan ke Capitol Hill pada Rabu pekan lalu.

Pejabat top militer AS tersebut mengutuk dan menyatakan bahwa pihaknya telah menandatangani bersama-sama kepala cabang militer dan menyebut insiden 6 Januari lalu ‘tidak sejalan dengan negara hukum.”

"Hak kebebasan berbicara dan berkumpul tidak memberi siapa pun hak untuk melakukan kekerasan, penghasutan dan pemberontakan."

Baca juga: Profil Joe Biden: Usia 29 Tahun Sudah Terpilih Sebagai Senator Amerika Serikat

Baca juga: Arnold Schwarzenegger Dukung Joe Biden dan Menilai Donald Trump Presiden Amerika Terburuk

Baca juga: Polisi Amerika Serikat Buru Kawanan Pencuri Sebuah Pesawat di Bandara Arizona

Pesan dari para petinggi militer itu juga mengingatkan para anggota militer untuk "tetap fokus pada misi" mereka.

Pertama kali, petinggi militer keluarkan pernyataan bersama

Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, para pemimpin militer merasa perlu untuk mengingatkan mereka yang bertugas di militer bahwa setiap upaya untuk "mengganggu proses Konstitusional" tidak hanya akan bertentangan dengan "tradisi, nilai, dan sumpah kita; itu juga melanggar hukum."

Berlawanan dengan posisi Presiden Donald Trump, yang akan mengakhiri jabatannya pada 20 Januari mendatang, para petinggi militer juga mengonfirmasi kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden.

"Pada 20 Januari 2021, sesuai dengan Konstitusi… Presiden terpilih Biden akan dilantik dan akan menjadi Panglima Tertinggi kami yang ke-46," disebutkan dalam pernyataan bersama itu.

Baca juga: Pendukung Donald Trump Bakal Kepung Gedung Capitol Jelang Pelantikan Joe Biden

Baca juga: Pegawai Kemenlu AS Bikin Geger, Unggah Pengumuman Donald Trump Sudah Mundur

Baca juga: Respon Upaya Pemakzulannya oleh Demokrat, Donald Trump Sinis dan Sebut Sangat Konyol

FBI peringatkan kemungkinan aksi kekerasan

Pejabat keamanan dan Garda Nasional sedang mempersiapkan rencana pengamanan upacara pelantikan Joe Biden di Washington di tengah kekhawatiran bahwa pendukung militan Trump yang bersenjata dapat melakukan tindakan kekerasan lebih lanjut di ibu kota dan di seluruh negeri.

Polisi federal FBI dalam catatan briefing kepada para pemimpin politik menyebutkan adanya ancaman dari kelompok militan untuk menggelar aksi protes pada hari pelantikan Joe Biden.

CNN melaporkan, sekalipun militer tidak secara langsung mengambil bagian dalam operasi pengamanan, namun Angkatan Darat AS bekerja sama dengan Dinas Rahasia telah melakukan penyelidikan dan penyaringan personel pengamanan presiden pada hari pelantikan.

Sebagai presiden, Donald Trump masih tetap menjadi Panglima Tertinggi sampai 20 Januari. Namun para petinggi militer AS menyatakan tidak akan terlibat dalam perselisihan mengenai klaim penipuan pemilu yang hingga saat ini disuarakan oleh Trump.

hp/pkp (ap, rtr, dpa)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Amankan Pelantikan Joe Biden, Pimpinan Militer AS Peringatkan Pendukung Militan Trump

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved