Perjalanan Syekh Ali Jaber, Memulai Karir dan Temukan Pujaan Hati di Lombok
Perjalanan Syekh Ali Jaber, Memulai Karir dan Temukan Pujaan Hati di Lombok
TRIBUN-BALI.COM- Kabar duka, Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Kamis (14/1/2021).
Berpulangnya Syekh Ali Jaber mengangetkan publik.
Kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber pertama kali disampaikan Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Alhabsyi.
"Telah wafat Guru kita, Syekh Ali Jaber (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber). Di RS Yarsi hari ini, 14 Januari 2021, 1 Jumadil Akhir 1442 H," ucap Abdurrahman melalui akun Instagram yayasan.
Baca juga: Selamat Jalan Syekh Ali Jaber, Berawal dari Demam dan Batuk, Tak Menyangka Bakal Positif Covid-19
Syekh Ali Jaber meninggal dunia dalam usia 44 tahun (3 Februari 1976 - 14 Januari 2021)
Perjalanan Syekh Ali Jaber di Indonesia diawali pada 2018.
Dirinya menjadi guru tahfidz Alquran di Masjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara, Lombok.
Ia juga menjadi imam salat dan khatib.
Di Lombok pulalah, Syekh Ali Jaber bertemu dengan sang istri, Ummi Nadia yang merupakan wanita asli Lombok.
Selanjutnya, Syekh Ali Jaber menjabat sebagai imam salat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta.
Nama Syekh Ali Jaber naik daun setelah menjadi juri Hafizh Indonesia di RCTI dan rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne.
Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits membuat kehadiran Syekh Ali Jaber dapat diterima masyarakat.
Puncaknya, ia dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012 karena ketulusannya dalam berdakwah.
Permintaan Terakhir Syekh Ali Jaber
Sebelum meninggal dunia, ternyata Syekh Ali Jaber sempat mengucapkan permintaan terakhir kepada istri dan keluarganya.