Liga 1
Bek PSM Makassar Zulkifli Syukur Mengaku Tidak Siap Divaksin Covid-19, Ini Sebabnya
Update informasi terkini terkait klub Liga 1 PSM Makassar. Tersiar kabar bahwa kapten PSM Makassar, Zulkifli Syukur enggan menerima vaksin Covid-19.
TRIBUN-BALI.COM - Update informasi terkini terkait klub Liga 1 PSM Makassar.
Tersiar kabar bahwa kapten PSM Makassar, Zulkifli Syukur enggan menerima vaksin Covid-19.
Diketahui pada Rabu (13/1/2021) lalu Presiden Joko Widodo telah meluncurkan program vaksinasi nasional di Istana Negara, Jakarta.
Jokowi diketahui pula turut disuntik dengan vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Sebagai informasi vaksin Sinovac menjadi salah satu vaksin yang dipilih pemerintah untuk mencegah atau melawan penularan virus corona di Tanah Air.
Baca juga: Kapten Bali United Fadil Sausu Berikan Saran Kepada PSSI Agar Liga 1 Cepat Bergulir
Baca juga: Pemain Bali United, Kadek Agung Harap Liga 1 Segera Bergulir, Tak Sabar Gunakan Senjata Barunya
Baca juga: Rancang Program Teco Jelang Piala AFC 2021 dan Liga 1 Indonesia, Fisik Jadi Prioritas
Sebagai dimulainya program vaksinasi Covid-19, Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang divaksin.
Setelah dimulainya program vaksinasi nasional, banyak kalangan memberikan pendapatnya perihal vaksin Sinovac buatan China tersebut.
Satu di antaranya adalah pemain belakang PSM Makassar, Zulkifli Syukur, yang menyatakan enggan menerima vaksin Sinovac seperti yang disosialisasikan pemerintah Indonesia.
Zulkifli mengaku tidak siap menerima vaksin Sinovac lantaran tidak adanya jaminan semua kembali normal termasuk kompetisi sepak bola di Indonesia.
"Tidak siap (divaksin)," kata Zulkifli Syukur kepada Tribun Timur, Kamis (14/1/2020) yang dilansir Tribunnews.com.
"Apa ada jaminan setelah divaksin semuanya kembali normal, tidak ada lagi PSBB atau pembatasan jam malam dan semua kegiatan bisa diijinkan?," tanyanya.
Baca juga: Akibat Kompetisi Mandek, Pelatih Liga 1 Ini Pindah Haluan ke Liga Malaysia
Baca juga: 22 Januari 2021, PT LIB Akan Kumpulkan Seluruh Klub Liga 1 Dan 2, Bahas Soal Kelanjutan Kompetisi
Baca juga: Meski Belum Pasti, Kiper Bali United Ini Tak Sabar Liga 1 Bergulir Kembali
Selain alasan tersebut, dirinya juga mempunyai alasan lain belum siap divaksin.
Diantaranya yakin vaksin yang digunakan di Indonesia belum digunakan secara menyeluruh di negara lain termasuk negara pembuatnya.
"Karena belum adanya jaminan, ditambah lagi ada beberapa negara yang menolak vaksin ini dan yang pembuat vaksin ini gak mau make vaksin buatan mereka sendiri malah pakai vaksin buatan Jerman," jelasnya.
Selain informasi mengenai keengganan Zulkifli Syukur mengenai vaksin Covid-19, PSM Makassar sendiri menyatakan tidak mengikuti kontestan Liga 1 2020 untuk membubarkan tim.
Beberapa waktu lalu, Madura United memilih membubarkan timnya kemudian disusul Persipura.
Ketidakjelasan kompetisi Liga 1 Indonesia membuat sejumlah klub membubarkan tim, namun tidak dengan PSM.
Menurut Sulaiman Abdul Karim selaku Media Officer PSM dirinya masih meyakini kompetisi Liga 1 akan tetap bergulir.
Bahkan Sule sapaan Media Officer PSM menegaskan bahwa mayoritas pemain sudah mendapatkan perpanjangan kontrak.
Alasan di ataslah membuat manajemen PSM Makassar tidak mengikuti jejak Madura United dan Persipura dalam pembubaran tim.
"Sewaktu ada penundaan Liga kemudian diwacanakan bergulir di September, kemudian tim berangkat ke Jogja itu memang sebagian mayoritas pemain itu sudah kita perpanjang kontraknya," terang Sule di Bincang Bola Tribun Timur, Selasa (12/1/2020) yang dikutip Tribunnews.com.
Perpanjangan kontrak mayoritas pemain ini dilakukan manajemen PSM hingga Maret 2021.
"Jadi sudah kita prediksi yah, waktu itu jika September jadi bergulir kompetisi diperkirakan selesainya itu di bulan Maret. Sehingga mayoritas kita perpanjang sampai Maret 2021," ungkapnya.
"Jadi dengan skuat yang ada kami yakin bisa bersaing kembali di Liga 1," tutupnya.
(Tribunnews.com/Ipunk) (TribunTimur.com/Rudi Salam)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Berita PSM Makassar: Zulkifli Enggan Divaksin Covid-19 hingga Alasan Manajemen Tak Ikut Bubarkan Tim