Meski Belum Pasti, Kiper Bali United Ini Tak Sabar Liga 1 Bergulir Kembali

TRIBUN-BALI.COM - Kiper Bali United, Samuel Reimas mengaku  sudah tak sabar soal kelanjutan kompetisi Liga 1 yang terhenti karena pandemi covid-19.

Bahkan dirinya sudah berada di Bali sejak Liga 1 2020 ditunda, tepatnya pada bulan Oktober lalu.

Semenjak itu juga Samuel Reimas menjalani latihan secara mandiri di Ubud, Gianyar, Bali.

Selama berlatih mandiri, ia ditemani oleh beberapa rekannya, termasuk legenda kiper Bali United, Kadek Wardana.

Tidak hanya Kadek Wardana, Samuel Reimas juga ditemani oleh dua pemain lokal asal Bali, yakni Putu Pager Wijaya dan I Gusti Putu Winantarayasa (Gunggus).

Baca juga: Jika Elkan Baggott Dapat Tawaran Main di Timnas Lain, Apa yang Perlu Dilakukan?

Berkat kehadiran tiga rekannya itu, Samuel Reimas mengaku sangat terbantu dalam melaksanakan latihan mandiri.

"Selama di Bali memang saya mendapat kesempatan berlatih bersama Bli Kadek Wardana di Ubud. Latihan di sana juga dengan Putu Pager dan Gunggus."

"Jadi sangat membantu saya dalam menjaga kondisi fisik selama tim diliburkan," katanya seperti dikutip Tribun Bali dari Bolasport.com dilansir laman resmi klub, Rabu (6/1/2021).

Tak jarang pula Samuel Reimas melakukan fun football bersama rekan-rekannya di Bali United.

Baca juga: Pemain Bali United Bersuara, Selain Melvin Platje, Nadeo Juga Ingin Liga 1 Segera Digelar

Diketahui bahwa Bali United saat ini sudah memiliki rencana untuk mengumpulkan pemainnya guna melakukan persiapan Liga 1.

Atas dasar itu pemain bernomor punggung 93 itu sudah tak sabar untuk kembali berkumpul dan berlatih bersama rekan-rekannya.

"Puji Tuhan sebentar lagi tim bisa berkumpul untuk menjalani latihan."

"Semoga ada kepastian mengenai kompetisi yang akan dijalani Bali United. Kalau tahun lalu persiapan tim lebih banyak menjalani game internal," jelasnya.

Baca juga: Bali United Bergegas Eksekusi Rencana Besar Musim Ini

Ketika sudah berkumpul, ia berharap timnya adakan laga uji coba sebelum jalani kompetisi resmi.

Namun ia juga tak memaksakan karena hak tersebut merupakan keputusan klub.