Penemuan Mayat di Denpasar
CCTV Rekam Pria Berjaket Merah yang Diduga Pelaku Pembunuhan Wanita di Denpasar, Ini Ungkap Polisi
Sejumlah saksi, baik penjaga homestay, rekan serta tetangga kamar korban turut dimintai keterangan. Bahkan polisi juga mengamankan rekaman CCTV
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ady Sucipto
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Setelah menerima laporan kasus tewasnya perempuan bernama DFL (23), jajaran Polresta Denpasar langsung bergerak cepat.
Dari lokasi peristiwa di sebuah kamar kos atau homestay di Jakan Tukad Batanghari, Panjer, Kota Denpasar, Provinsi Bali, petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) selama tiga jam.
Sejumlah saksi, baik penjaga homestay, rekan serta tetangga kamar korban turut dimintai keterangan.
Bahkan polisi juga mengamankan rekaman CCTV di TKP.
Namun hingga kini, pihak kepolisian masih terus mengumpulkan bukti-bukti lainnya terkait kasus pembunuhan perempuan asal Subang, Jawa Barat ini.
"Dari olah TKP sudah dilakukan. Memang ditemukan korban dalam kondisi meninggal. Ditemukan juga darah diseputaran TKP," ujar Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya.
"Kami menduga memang dugaan awal telah terjadi tindak pidana pembunuhan. Kami masih mengumpulkan alat bukti, Mudah-mudahan segera terungkap seperti apa peristiwa ini," lanjutnya, Sabtu (16/1/2021).
Sementara itu, dari rekaman CCTV di TKP tampak memperlihatkan seorang pria mengenakan jaket merah menaiki tangga menggunakan helm ojek online.
Pria yang dicurigai tersebut juga mengenakan celana pendek biru sambil membawa handphone ketika menaiki tangga menuju lantai dua .
Beberapa saat kemudian sekitar pukul 02.30 Wita, korban DFL ditemukan tewas mengenaskan bersimbah darah dalam kondisi tak berbusana.
Polisi yang menerima laporan kemudian melakukan pemeriksaan di TKP, hasilnya ditemukan beberapa atribut yang diduga digunakan oleh seorang pria yang menaiki tangga.
"Saat ditemukan ada jaket warna merah, helm gojek dikamar korban serta satu pisau lipat," ujar sumber kepolisian, Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: UPDATE Penemuan Mayat di Denpasar: Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Forensik, Begini Kondisi di TKP
Identitas Korban
Identitas korban pembunuhan sadis di homestay di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Kota Denpasar, Bali, akhirnya terungkap.
Korban yang diduga tewas karena kekerasan dengan benda tajam ini berjenis kelamin perempuan berusia 23 tahun dengan inisial DFL.
DFL diketahui berasal dari Dusun Karang Anyar, RT 018/RW 003, Desa Kebon Danas, Kecamatan Pusaka Jaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Menurut sumber Tribun Bali, sebelum ditemukan tewas mengenaskan di kamar homestaynya, DFL diduga menerima orderan dengan seorang pria via aplikasi MiChat.
Namun tak selang beberapa lama, DFL ditemukan tetangga kamar kosnya dengan penjaga homestay dalam kondisi tewas mengenaskan bersimbah darah.
"Dugaan sempat terima order via MiChat. Itu sebelum ditemukan meninggal didalam kamarnya," ujar sumber terpercaya Tribun Bali, Sabtu (16/1/2021).
Diketahui, DFL diduga kuat sebagai korban pembunuhan sadis.
Ia ditemukan dalam posisi telungkup bersimbah darah dan tanpa busana di dekat kasur.
Menurut laporan, terdapat beberapa luka pada korban, seperti di leher korban.
Selain itu, ditemukan pula pisau lipat di lokasi kejadian yang diduga digunakan untuk menghabisi korban, bahkan terdapat jaket berwarna merah dan helm ojol di kamar korban.
"Kasus pembunuhan. Dikamar ditemukan pisau lipat, jaket merah dan helm ojol," tambah sumber.
Baca juga: Ini Identitas Korban Pembunuhan di Homestay Denpasar, Ditemukan Pisau Lipat dan Jaket Merah
Beber Saksi
Warga di sekitar Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan digegerkan dengan tewasnya perempuan muda di sebuah kamar homestay dengan kondisi mengenaskan.
Perempuan muda yang berinisial DFL (23) diduga sebagai korban pembunuhan sadis.
DFL ditemukan dalam kondisi mengenaskan, beberapa saksi mendengar kejanggalan dari dalam kamar korban.
Adalah Dianty (22) tetangga kamar korban, sekira pukul 01.20 Wita dini hari mendengar suara kegaduhan. Korban diketahui menempati lantai dua di kamar nomor dua.
Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban sempat makan di kamar saksi dan beberapa kali keluar masuk di kamar saksi nomor satu.
Sekira pukul 01.40 Wita saksi kemudian tertidur, namun selang beberapa saat ia mendengar suara teriakan dan berisik berupa suara kaki ‘gedebuk-gedebuk.’
Enam menit kemudian sekitar pukul 01.46 Wita, saksi merasa curiga dan ada yang tidak beres dengan DFL yang bersebelahan dengan kamarnya itu.
Baca juga: 8 Fakta Tewasnya Perempuan Muda di Homestay Denpasar, 3 Luka Tusuk di Leher, Ada Jaket dan Helm Ojol
Dianty pun lalu berinisiatif menghubungi korban melalui pesan singkat WhatSapp.
"P P, aman yuk, gedebag gedebeg sih siapa. P P aman...," tulis Dianty dalam pesan singkatnya ke korban.
Namun usaha Dianty menghubungi korban dari pesan WA dan telepon ternyata tak kunjung direspon.
"Setelah saya chat dia, tapi gak ada bales. Beberapa kali saya telpon juga gak diangkat sama dia," ujar Dianty, Sabtu (16/1/2021).
Saksi yang khawatir dengan korban, kemudian meminta tolong ke penjaga homestay untuk menemani dan mengecek korban di kamarnya.
Setelah petugas jaga datang yakni Apris Misak (25), saksi kemudian mengetuk pintu dengan penjaga homestay, namun tetap tidak ada jawaban.
Pintu korban saat itu terkunci dari dalam, kemudian penjaga homestay mengecek dengan mengintip lewat belakang dan masuk melalui kamar nomor tiga.
Tak lama, Apris mengatakan bahwa di kamar korban dilihat banyak darah dan saat itu korban dalam posisi setengah jongkok (telungkup).
"Saat dilihat kondisi korban sudah penuh darah dan posisi telungkup," tambahnya.
Sementara itu, terkait hal ini Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika, pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP.
Sedangkan kasusnya masih didalami oleh pihak kepolisian baik Polsek Denpasar Selatan dan Polresta Denpasar.
"Kita terima laporannya pukul 02.30 wita. Sudah olah TKP juga. Kasusnya masih didalami," ujarnya, Sabtu (16/1/2021). (*)