Haji Sabar Lolos dari Maut Gempa Mamuju, Mensos Risma Sebut Aksi di Video Viral Bukan Penjarahan
Anak dan cucu salah seorang pengusaha setempat H Sabar, sempat terjebak reruntuhan bangunan pasca gempa susulan.
Haji Sabar Lolos dari Maut Gempa Mamuju, Mensos Risma Sebut Aksi di Video Viral Bukan Penjarahan
TRIBUN-BALI.COM, MAMUJU - Anak dan cucu salah seorang pengusaha setempat H Sabar, sempat terjebak reruntuhan bangunan pasca gempa susulan yang mengguncang Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat 15 Januari.
H Sabar adalah pemilik "Usaha Rappang", sempat tertimbun material bangunan yang ambruk, namun berhasil selamat atas bantuan aparat, relawan dan masyarakat.
"Mereka terjebak reruntuhan bangunan saat gempa kemarin," kata Muhammad Rivai, salah seorang anggota KPU di Mamuju kepada tribun timur, Sabtu 16 Januari 2021.
Dilaporkan gempa susulan berkekuatan M5,0 kembali terjadi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat pada Sabtu 16 Januari 2021 sekira pukul 06.32 WIB.
Gempa bumi ini dirasakan di daerah Kabupaten Majene III MMI dan berdasarkan permodelan tidak berpotensi tsunami.
BPBD Kabupaten Majene menginformasikan belum ada laporan terkait dampak gempa yang berpusat di darat 20 km Timur Laut Majene dan berkedalaman 10 km ini.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.
Baca juga: VIRAL Video Penjarahan Bantuan Korban Gempa Mamuju, Polisi Selidiki Kasusnya
Baca juga: Mensos Risma Rasakan Gempa Susulan di Mamuju, Minta Hal Ini ke Warga
Baca juga: Kisah Warga Bali di Majene yang Terdampak Gempa, Putu Muliati: Susah Nyari Makan, Warung Tutup
BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu.
Selain itu, bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.
Masyarakat setempat diminta mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempabumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami.
Masyarakat juga dapat mengikuti perkembangan informasi kegempaan melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal.
Menteri Sosial Tri Rismaharini berkomentar soal video viral aksi penjarahan truk pembawa bantuan logistik untuk korban bencana gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat.
Risma meminta aksi tersebut tidak dianggap penjarahan.
"Sekali lagi itu bukan penjarahan, jangan dianggap penjarahan. Mereka kelaparan," kata Risma Sabtu 16 Januari 2021.
Baca juga: Gempa Sulbar: Umat Hindu di Mamuju Kota Mengungsi di Pura Stana Dewata, 9 Orang Mengalami Luka
Baca juga: UPDATE Gempa Sulbar: Banyak Warga Bali Mengungsi di Pura, Putu Muliati Sebut Sulit Cari Makan
Baca juga: Analisis BMKG terkait Gempa Majene: Dari Gempa Kerak Dangkal hingga Sesar Naik Mamuju
Risma menganggap wajar aksi tersebut karena kondisi di sana memang tidak ada toko yang buka.
"Tidak ada toko makanan buka, mereka semua mengungsi di ketinggian untuk antisipasi gempa susulan," terang Risma.
Bantuan logistik dari pemerintah kata dia memang relatif terlambat karena untuk menuju ke lokasi bencana di jalur utama Makasar - Mamuju terputus akibat tertutup material longsor.
"Jadi yang seharusnya 9 jam harus nambah 6 jam lagi karena harus memutar. Semoga hari ini material longsor di jalur itu bisa dibersihkan," jelasnya. (tribun network/yuda/kompas.com)