Rumah Tusuk Sate Kerap Dianggap Membawa Sial, Berikut Cara Menyiasati Menurut Fengshui
Tak sedikit orang yang menghindari rumah dengan posisi tusuk sate karena dianggap membawa dampak sial. Berikut cara menyiasati menurut fengshui.
1. Berdasarkan angka kua dari calon penghuni
Dalam feng shui, setiap orang memiliki sektor baiknya masing-masing sesuai dengan angka kua yang dimilikinya.
Angka kua terbagi menjadi tiga, kua kuat (2, 5, dan 9), kua lemah (1, 6, dan 8), dan kua sedang (3, 4, dan 7).
Penghuni yang memiliki kua kuat, dianjurkan malah tinggal di rumah tusuk sate.
Hal sebaliknya bagi yang memiliki kua lemah.
Sementara yang memiliki kua sedang, baik atau buruknya tergantung hokinya.
Setelah mengetahui angka kua-nya, barulah Anda dapat memutuskan untuk tetap memilih rumah tusuk sate atau tidak.
Untuk cara menghitungnya, berbeda antara lelaki dan perempuan.
Untuk laki-laki, rumusnya adalah angka 100 dikurangi dua angka terakhir dari tahun kelahiran, kemudian dibagi 9, sisa dari perhitungan tersebut adalah angka kua.
Sedangkan rumus untuk perempuan, dua angka terakhir dari tahun kelahiran dikurangi empat, kemudian dibagi 9.
Contoh, anak laki-laki kelahiran tahun 1958, berarti 100 – 58 = 42. Kemudian, 42 : 9 = 4 sisa 6. 6 ini adalah angka kua.
2. Memperlambat aliran chi
Bila kua Anda lemah, namun ingin tetap tinggal di rumah tusuk sate, maka cara lain untuk menyiasati adalah dengan memperlambat aliran chi .
Pertama, ubah arah pintu masuk, bila sebelumnya menghadap jalan, ubah ke posisi kiri atau kanan.
Kedua, membuat taman di depan rumah sehingga dapat mengurangi energi negatif serta menjadi filter dari debu yang ada di jalan.