Berita Gianyar
Hujan Lebat Sebabkan Senderan Longsor dan Pohon Timpa Bale Dangin di Gianyar
Bencana alam terus melanda Kabupaten Gianyar, Bali, akibat hujan deras yang mengguyur sejak beberapa pekan lalu.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Bencana alam terus melanda Kabupaten Gianyar, Bali, akibat hujan deras yang mengguyur sejak beberapa pekan lalu.
Mulai dari pohon tumbang hingga tanah longsor.
Terbaru, tanah longsor terjadi di Banjar/Desa Melinggih, Payangan, Gianyar, Bali, Minggu 17 Januari 2021 pagi.
Peristiwa tersebut mengakibatkan senderan rumah warga ikut longsor.
Baca juga: Dalam Dua Hari, 5 Bencana Alam Terjadi di Tabanan, Pohon Tumbang hingga Tanah Longsor
Baca juga: Hujan Lebat Sebabkan Tanah Longsor di Tabanan, Materialnya Masuk Hingga Halaman Rumah Warga
Baca juga: 11 Warga Meninggal, Termasuk Danramil Kapten Setio Pribadi Saat Bencana Tanah Longsor di Cihanjuang
Namun beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa ini.
Kepala BPBD Gianyar, Ngakan Dharma Jati mengatakan, dalam peristiwa ini, tanah longsor tersebut menutup akses jalan subak.
Dikarenakan di samping gundukan material longsor ini merupakan sawah, dan baru ditanami bibit padi, sehingga pihaknya tidak bisa melakukan evakuasi dengan cara biasa atau menyemprot gundukan material longsor menggunakan air.
Sebab ditakutkan merupakan tanaman petani.
Dimana evakuasi hanya bisa dilakukan dengan mengangkut material tersebut secara manual.
Sebab kendaraan BPBD Gianyar juga tidak bisa masuk ke lokasi.
"Penyebabnya hujan deras. Anggota tidak dapat melakukan penanganan dikarenakan tidak ada tempat untuk pembuangan material longsor dan penanganan hanya bisa dilakukan dengan pengangkutan," ujarnya.
Di tempat lain, Polres Gianyar melalui personil unit sabhara di pimpin Kanit Sabhara Iptu I Nyoman Kicen Artha dengan BPBD Gianyar dan PLN Cabang Ubud melaksanakan evakuasi pohon tumbang di jalan menuju Tegal Timbang Jambangan Banjar Baung, Desa Sayan, Kecamatan Ubud.
Pohon jenis bayur dengan diameter 30 cm itu menghalangi dan menutupi badan jalan menuju Tegal Jambangan dan menimpa atap bangunan bale dangin milik Kepala lingkungan Baung, Kadek Arianta.
Atas kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa , namun kerugian materiil kurang lebih Rp. 500 ribu.
Kanit Sabhara Polres Gianyar, IPTU I Nyoman Kicen Artha mengatakan, berdasarkan ramalan cuaca dari BMKG di perkirakan curah hujan di bulan Januari dan Februari masih tinggi dan kadang disertai angin, dampaknya juga sering terjadinya dahan tumbang bahkan pohon tumbang.
"Kepada masyarakat diimbau selalu waspada dan hati-hati. Saat hujan sebaiknya berhenti di tempat yang aman," ujarnya.
Kerjakan Proyek Senderan di Payangan Gianyar, Seorang Pekerja Tewas Tertimpa Tanah Longsor
Kejadian diluar dugaan terjadi di sebuah proyek senderan tebing di Banjar Peliatan, Desa Kelusa, Payangan, Gianyar, Bali, Kamis 14 Januari 2021 siang.
Dimana tebing setinggi kurang lebih tujuh meter mengalami longsor.
Akibatnya, tiga dari 12 pekerja yang berada di bawahnya tertimbun tanah.
Dua orang berhasil selamat, sementara satu orang lagi I Wayan Lebih asal Desa Mas, Ubud, Gianyar, tidak bisa tertolong.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali, sebelum kejadian nahas tersebut terjadi, 12 orang pekerja baru saja selesai istirahat siang.
Sekitar pukul 13.00 Wita, para pekerja ini mulai melanjutkan pekerjaan proyek pembuatan senderan tebing.
Namun tanpa disadari, tanah tebing di atas mereka longsor.
Nahas, tanah tersebut menimpa tiga orang, yakni I Wayan Lebih, I Wayan Balik dan I Nyoman Cakra.
Namun saat itu, Balik dan Cakra tidak tertimbun sepenuhnya seperti Lebih, sehingga nyawa dua orang tersebut bisa diselamatkan.
Saat itu, seorang buruh memanggil sopir alat berat untuk membantu melakukan penggalian dan mengevakuasi korban yang tertimbun tanah longsor.
Setelah dilakukan penggalian sekitar 30 menit menggunakan eskavator juga dibantu masyarakat dan anggota Polsek Payangan, akhirnya I Wayan Lebih berhasil di evakuasi, namun dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Mayat Lebih langsung dibawa ke Puskesmas Payangan.
Tidak berselang lama, pihak keluarga menjemput Lebih dan dibawa ke rumah duka.
Sementara dua korban selamat telah dirawat di RSUD Payangan.
Kapolsek Payangan, AKP Made Tama, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kata dia, korban meninggal karena tertimpa longsoran tanah.
Proses evakuasi pun berjalan 30 menit.
Saat berhasil ditemukan dari timbunan tanah, korban mengalami berbagai luka-luka dan pendarahan di telinga.
"Korban meninggal dunia karena 30 menit tertimbun tanah longsor," ujarnya.
Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
Namun dugaan sementara, tanah tersebut longsor akibat tanahnya labil karena di daerah tersebut belakangan ini kerap turun hujan.
"Masih kami dalami apakah ada unsur kelalaian atau tidak.
Tapi saat ini jenazah korban sudah dipulangkan ke rumah duka," ujarnya. (*).