Berita Tabanan
Hujan Lebat Sebabkan Tanah Longsor di Tabanan, Materialnya Masuk Hingga Halaman Rumah Warga
Hujan deras yang mengguyur Tabanan sejak Rabu malam mengakibatkan sebuah peristiwa tanah longsor di sebuah rumah warga Banjar Apit Yeh, Desa Gunung
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Hujan deras yang mengguyur Tabanan sejak Rabu malam mengakibatkan sebuah peristiwa tanah longsor di sebuah rumah warga Banjar Apit Yeh, Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Kamis (14/1/2021).
Beruntungnya, longsor tersebut tak sampai menimbun rumah warga dan tak sampai mengakibatkan korban jiwa.
Menurut Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu Nyoman Subagia, peristiwa tanah longsor tersebut baru diketahui sekitar pukul 06.00 Wita.
Longsor yang disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur sejak Rabu malam ini beruntungnya hanya sampai di halaman rumah warga.
Baca juga: Kerjakan Proyek Senderan di Payangan Gianyar, Seorang Pekerja Tewas Tertimpa Tanah Longsor
Pasca kejadian tersebut, masyarakat bersama anggota Polsek Selemadeg dan Koramil Selemadeg melaksanakan gotong royong untuk pembersihan tanahnya.
Setidaknya butuh beberapa jam untuk pembersihan tersebut.
"Pihak kepolisian juga sudah mengimbau kepada masyarakat setempat untuk tetap waspada dengan adanya cuaca ekstrem ini.
Dan jika ada bencana alam bisa segera lapor ke BPBD maupun aparat setempat," ucap Subagia, Kamis (14/1/2021).
Dia melanjutkan, bila nantinya peristiwa bencana alam itu sangat berat dan perlu penanganan alat berat, pihak BPBD atau kepolisian bisa mengkoordinasikan ke instansi terkait, misalnya seperti Dinas PUPRPKP Tabanan untuk penanganan lebih lanjut.
"Intinya dilaporkan saja jika memang perlu, kita siap membantu dan mengkoordinasikan jika memang butuh alat berat untuk evakuasinya," tandasnya.
Seorang Pekerja Tewas Tertimpa Longsoran
Sementara itu, kejadian diluar dugaan terjadi di sebuah proyek senderan tebing di Banjar Peliatan, Desa Kelusa, Payangan, Gianyar, Bali, Kamis (14/1/2021) siang.
Dimana tebing setinggi kurang lebih tujuh meter mengalami longsor.
Akibatnya, tiga dari 12 pekerja yang berada di bawahnya tertimbun tanah.
Dua orang berhasil selamat, sementara satu orang lagi I Wayan Lebih asal Desa Mas, Ubud, Gianyar, tidak bisa tertolong.