178 Pemain Timnas Indonesia, Pelatih dan Ofisial Diajukan Jadi Prioritas Divaksin, Ini Rinciannya

sebanyak 178 nama itu terdiri dari para pemain, pelatih dan ofisial tim nasional U-16, U-19, U-23 serta senior

Editor: Kambali
pssi.org
Timnas Indonesia U19 menjalani latihan perdana di Spanyol pada Senin (28/12/2020). Latihan siang hari waktu setempat digelar di Stadion Campo Futbol Roda de Bara, Tarragona. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto mengatakan bahwa PSSI telah mengajukan 178 nama untuk menjadi prioritas penerima vaksin COVID-19 dari pemerintah.

"Tidak hanya atlet, yang ada dalam daftar juga pelatih dan tenaga pendukung," ujar Gatot seperti dilansir ANTARA di Jakarta, Senin, 18 Januari 2021.

Gatot melanjutkan, sebanyak 178 nama itu terdiri dari para pemain, pelatih dan ofisial tim nasional U-16, U-19, U-23 serta senior.

Rinciannya, dari timnas U-16, PSSI mendaftarkan nama 30 atlet, empat pelatih dan sembilan anggota tim pendukung.

Kemudian dari timnas U-19 ada 27 atlet, lima pelatih dan 18 anggota tim pendukung.

Di sini termasuk pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong.

Lalu, ada 36 atlet dan 10 tenaga pendukung untuk timnas U-23. Terakhir, ada 29 atlet dan 10 anggota tim pendukung dari timnas senior.

Baca juga: Pesan Khusus Shin Tae-yong Kepada Seluruh Penggawa Timnas Setelah Piala Asia U19 Resmi Dibatalkan

Dari daftar nama tersebut, Gatot memastikan tidak ada sosok Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

"Pak Ketua Umum PSSI tidak masuk dalam daftar karena memang harus adil, sama dengan yang lain," tutur dia.

Dengan masuknya permohonan PSSI untuk vaksin COVID-19, Kemenpora memastikan sudah ada 18 federasi cabang olahraga yang mengajukan atlet, pelatih serta ofisialnya untuk menjadi prioritas penerima vaksin.

Sebanyak 17 federasi tersebut adalah PBSI (bulu tangkis), PABBSI (angkat besi), Perpani (panahan), PRSI (renang), IPSI (pencak silat), Pelti (tenis), FORKI (karate), TI (taekwondo), PJSI (judo), PBWI (wushu), PBVSI (voli), Perbakin (menembak), Persani (senam), Percasi (catur), PODSI (dayung), PBI (boling) dan PSOI (selancar ombak).

Total ada 1.500 nama yang masuk dalam permohonan dari 17 federasi cabang olahraga tersebut.

Baca juga: Kabar Terkini PSSI Berencana Membentuk Timnas U16 dan U19 Baru, Begini Kata Iwan Bule

Gatot menyatakan, ada satu hal yang menjadi syarat utama permohonan prioritas vaksin untuk insan olahraga yaitu akan tampil di turnamen internasional.

"Yang menjadi prioritas adalah atlet, pelatih dan ofisial yang akan dikirimkan ke turnamen internasional. Jika tidak, mereka akan menunggu vaksinasi yang sudah diprogramkan pemerintah," tutur dia.

Pelaku Liga 1, Liga 2 dan Liga 3

Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Sudjarno menyebut bahwa PSSI mengajukan permohonan vaksin COVID-19 kepada otoritas terkait untuk diberikan kepada para pelaku sepak bola Tanah Air.

"Kalau yang saya tahu, Pak Ketua Umum PSSI sudah mengajukan permohonan vaksin," ujar Sudjarno dalam pertemuan virtual dengan pewarta yang diikuti di Jakarta, Jumat, 15 Januari 2021.

Menurut pensiunan Polri berpangkat Inspektur Jenderal itu seperti dilansir ANTARA, PSSI akan menyuntikkan vaksin kepada banyak pihak mulai dari para personel tim nasional, 'match commisioner' serta semua yang terlibat di Liga 1, Liga 2 dan Liga 3.

Baca juga: Latihan Berbeda Pagi dan Sore TC Timnas, Kadek Agung Serap Pengalaman ini 

PSSI sendiri belum mengabarkan apapun soal vaksinasi bagi insan sepak bola Tanah Air.

Namun, dalam unggahan di akun Instagramnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menulis bahwa PSSI siap divaksin dan mendukung program pemerintah.

"Vaksin adalah ikhtiar bangsa bahkan dunia untuk mengakhiri pandemi COVID-19. Lindungi diri dan keluarga dengan vaksinasi COVID-19," kata Iriawan.

Sebelumnya, pada akhir November 2020, Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita mengutarakan rencana vaksinasi gratis bagi semua pemain, pelatih dan ofisial tim peserta Liga 1 dan Liga 2.

Baca juga: Usai TC di Spanyol, 2 Pemain Timnas U-19 Indonesia Tak Ikut Pulang Kampung

Biaya vaksinasi nantinya dibebankan kepada LIB selaku operator kompetisi.

Vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021.

Namun, pemerintah Indonesia tidak memasukkan atlet termasuk pesepak bola sebagai prioritas utama vaksinasi COVID-19 tahap awal.

Sasaran utamanya yaitu para tenaga kesehatan di seluruh provinsi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved