CVR Belum Ditemukan, Evakuasi Sriwijaya Air Diperpanjang 3 Hari

Operasi SAR gabungan itu seharusnya berakhir Jumat 15 Januari 2021 lalu. Karena misi pencarian belum selesai operasi pun diperpanjang 3 hari.

Editor: DionDBPutra
Istimewa via Tribunnews.com
Tim penyelam gabungan dari Ditpolairud, Polda Metro Jaya, Polda Banten dan Pas Pelopor Korps Brimob Polri membantu proses pencarian korban dan tubuh pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Minggu 10 Januari 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memperpanjang operasi pencarian dan evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu Jakarta, selama tiga hari hingga 20 Januari 2021.

"Operasi SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 kami perpanjang lagi selama tiga hari," kata Kepala Basarnas Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Pelabuhan JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin 18 Januari 2021.

Basarnas dan sejumlah instansi menetapkan operasi pencarian korban Sriwijaya SJ 182 selama tujuh hari sejak pesawat tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021.

Operasi SAR gabungan itu seharusnya berakhir pada Jumat 15 Januari 2021 lalu. Karena misi pencarian belum selesai operasi pun diperpanjang dengan selama tiga hari.

Baca juga: Berikut Daftar 24 Penumpang Sriwijaya Air yang Teridentifikasi, Termasuk Seorang Gadis Bali

Baca juga: Air Mata Keluarga Iringi Kedatangan Jenazah Ricko Korban Sriwijaya Air SJ 182 di Makassar

Baca juga: Sosok Mia, Pramugari Sriwijaya Air Terbaik, Jenazah akan Dimakamkan di Mumbul Nusa Dua Bali

Bagus mengatakan, operasi ini diperpanjang selama 3 hari karena ada beberapa alasan. Salah satunya adalah alasan cuaca.

Beberapa hari terakhir para penyelam dari tim SAR gabungan kesulitan mencari korban atau serpihan pesawat akibat cuaca yang kurang bersahabat. Kemarin contohnya.

Tim SAR hanya bisa mengevakuasi satu kantong jenazah berisi bagian tubuh korban dan beberapa serpihan pesawat.

Para pengendali operasi, yakni Basarnas serta KNKT juga masih menanti black box jenis Cockpit Voice Recorder ( CVR ).

CVR merupakan bagian dari black box Sriwijaya Air yang sangat penting untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan. Saat ini bagian CVR yang sudah dievakuasi yakni underwater locator beacon, casing, dan alat pengambil data suara di pesawat. Sedangkan memori CVR belum ditemukan.

"Yang belum ketemu namanya Crash Survivable Memory Unit, (CSMU), itu adalah bagian yang merekam data percakapan atau suara di kokpit. Itu yang belum kita temukan," ucap Bagus.

"Artinya dalam tiga hari perpanjangan ini kalau nanti kita tentukan ada pengakhiran operasi SAR bukan berarti (pencarian) material kita stop. Tetap berlangsung. Kita juga tetap memantau atau memonitor situasi yang ada. Bila sewaktu-waktu ada yang ditemukan, kita melaksanakan kembali operasi SAR," ujar Bagus.

Selain memori CVR yang belum ketemu, korban Sriwijaya SJ 182 juga belum semua berhasil ditemukan. Karena itu, dalam perpanjanga operasi selama 3 hari ini, tim SAR gabungan akan fokus mencari korban.

Baca juga: Perjalanan Janggal Sriwijaya Air SJ 182, Ada Upaya Pindah Jalur Sebelum Kecelakaan Terjadi

"Fokus kami adalah menemukan human remain. Sampai saat ini secara resmi dari DVI baru merilis 29 yang diidentifikasi. Tentunya tim SAR gabungan berusaha sekuat mungkin melaksanakan evakuasi korban. Semakin banyak jumlah kantong yang kita temukan akan semakin bermanfaat bagi DVI dalam membantu proses identifikasi," kata Bagus.

Bagus memahami keluarga para korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air bakal menanti sampai kapan pun soal kejelasan jenazah ini. Sejauh ini sudah ada 29 korban Sriwijaya Air SJ 182 yang berhasil teridentifikasi.

"Kita memahami situasi keluarga korban yang sangat mengharapkan untuk ditemukan dalam bentuk apa pun," kata Bagus.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved