Pilpres Amerika Serikat
Profil Joe Biden: Posisinya Nyaris Diganti Hillary Clinton pada Pilpres 2012
Joe Biden dan Barack Obama memiliki hubungan yang unik. Mereka sesungguhnya bukan teman dekat. Bahkan keduanya tak saling menyukai.
Pada bulan Mei 2009, Joe Biden mengunjungi Kosovo dan menegaskan posisi AS tidak berubah mengenai kemerdekaannya.
Joe Biden kalah dalam debat internal dengan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton tentang pengiriman 21.000 tentara baru ke Afghanistan.
Baca juga: Profil Joe Biden: Usia 29 Tahun Sudah Terpilih Sebagai Senator Amerika Serikat
Namun, sikap skeptisnya dihargai, dan pada tahun 2009, pandangan Biden semakin berpengaruh saat Obama mempertimbangkan kembali strategi pemerintahannya di Afghanistan.
Biden mengunjungi Irak kira-kira setiap dua bulan. Dia menjadi orang penting pemerintah AS dalam menyampaikan pesan kepada para pemimpin Irak tentang kemajuan yang diharapkan di sana.
Secara lebih umum, mengawasi kebijakan Irak menjadi tanggung jawab Joe Biden sebagai wapres kala itu. Presiden Barack Obama pernah berkata, "Joe, kamu lakukan untuk Irak."
Pada tahun 2012, Biden delapan kali berkunjung ke Irak, tetapi pengawasannya terhadap kebijakan AS di Irak surut seiring dengan keluarnya pasukan AS pada tahun 2011.
Biden juga bertugas mengawasi belanja infrastruktur dari paket stimulus Obama yang untuk membantu melawan resesi yang sedang berlangsung.
Dia menekankan hanya proyek yang layak yang mendapatkan pendanaan. Dia berbicara dengan gubernur, wali kota, dan pejabat lokal lainnya dalam peran ini.
Selama periode itu, Joe Biden merasa puas bahwa tidak ada kasus pemborosan atau korupsi yang terjadi.
Ketika menyelesaikan perannya itu pada Februari 2011, dia mengatakan jumlah insiden penipuan dengan uang stimulus kurang dari satu persen.
Pada akhir April 2009 Joe Biden membuat pernyataan kontroversial atas pertanyaan mengenai wabah flu babi.
Dia berkata akan menasihati anggota keluarga agar tidak bepergian dengan pesawat atau kereta bawah tanah.
Gedung Putih bergerak cepat menarik kembali pernyataan tersebut. Kejadian ini menghidupkan kembali reputasi Joe Biden atas kesalahannya di masa lalu.
Tetapi Biden selalu berusaha jujur. Dihadapkan dengan meningkatnya pengangguran hingga Juli 2009, Joe Biden mengakui pemerintah telah salah membaca betapa buruknya perekonomian, tetapi pertahankan keyakinan bahwa paket stimulus akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Pada 23 Maret 2010, dalam acara yang disiarkan langsung televisi nasional, Joe Biden keceplos di mikrofon, memberitahu presiden bahwa penandatanganan UU Perlindungan Pasien dan Perawatan Terjangkau adalah masalah besar.